Suara.com - Setelah mendapatkan reaksi dari masyarakat, PT HM Sampoerna Tbk memutuskan untuk menurunkan seluruh iklan A Mild yang sebelumnya terpampang di reklame.
"Kami berterima kasih atas apa yang disampaikan masyarakat. Mulai hari ini, kami akan hentikan iklan dan turunkan reklame yang sudah terpasang," ujar Head of Regulatory Affairs PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita, Selasa (6/1/2015).
Seperti diketahui, dua hari terakhir, netizens ramai-ramai mendiskusikan papan iklan rokok yang terpasang di berbagai daerah di Indonesia. Sebagian dari mereka menilai gambar dalam iklan rokok tersebut berbau mesum sehingga papan iklan tersebut harus diturunkan.
Gambar yang dipersoalkan yaitu sepasang muda-mudi. Tangan kiri si lelaki memeluk pinggang si perempuan. Dan si perempuan merangkul pundak pasangannya. Wajah mereka pun berdekatan satu sama lainnya. Kemudian di sebelahnya tertulis "Mula - mula Malu Malu, Lama - lama Mau."
Kemarin, Senin (5/1/2015), muncul petisi berjudul "Stop Reklame Mesum pada Iklan Rokok A Mild" yang ditayangkan di situs change.org. Petisi ditujukan kepada Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Judhariksawan, PT. HM Sampoerna Tbk, dan Menkominfo Rudiantara.
Sejak petisi tersebut ditayangkan hingga Selasa (6/1/2015) pukul 16.00 WIB, sudah berhasil menggalang lima ribu dukungan dari publik.
Menurut petisi, iklan tersebut memberikan pesan negatif kepada masyarakat, khususnya para pemuda dan pemudi.
"Bisa kita bayangkan bahaya yang mengancam pada bangsa ini, khususnya kaum pemuda pemudi. Untuk itu bantu kami memberikan peringatan keras kepada perusahaan rokok dan agensi periklanan yang telah mengkampanyekan iklan rokok dengan gambar dan pesan bernada mesum ini," demikian kutipan petisi itu.
"Kami meminta kepada Pemerintah yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Bapak Rudiantara, Komisi Penyiaran Indonesia dan juga PT. HM Sampoerna Tbk selaku produsen Rokok tersebut untuk segera menurunkan iklan rokok pada reklame yang kami sebutkan di atas."
Disebutkan pula bahwa saat ini sudah sangat mengkhawatirkan tingginya angka perokok di Indonesia. Rokok berbahaya tak hanya bagi yang merokok, tapi juga orang di sekitarnya. Sebaliknya, iklan rokok kian merajalela tanpa memikirkan dampak bahaya bagi masyarakat. (Yovie Wicaksono)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN