Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Aboebakar Al Habsy mengecam aksi penyerangan yang dilakukan puluhan orang terhadap perkampungan Majelis Az Zikra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (11/2/2015) malam.
Aboebakar meminta aparat penegak hukum memproses kasus tersebut sesuai dengan aturan yang ada.
"Jangan sampai tindakan ini menjadi preseden buruk untuk kerukunan dan keamanan di Indonesia," kata Aboebakar, Kamis (12/2/2015).
Aboebakar menambahkan konflik sosial ini merupakan warning bagi aparat keamanan, ada potensi konflik baru antara Sunni dan Syiah. Dia mengingatkan jenis konflik seperti itu sebenarnya telah muncul di Indonesia sebelumnya, yaitu di Sampang dan Jember.
"Oleh karenanya, potensi konflik yang seperti ini harus diantisipasi dengan baik oleh aparat. Jangan sampai konflik serupa timbul di daerah yang lain," katanya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie mengimbau masyarakat agar tetap menahan diri tidak terpancing emosi untuk balas dendam.
"Imbauan saya bahwa berkaitan dengan agama, sebaiknya kita serahkan kepada Menteri Agama dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk dicari solusinya," kata Ronny kepada suara.com.
Sedangkan berkaitan dengan kasus penyerangan dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, kata Ronny, sebaiknya diserahkan kepada Polri melalui Polres Bogor dan Polda Jawa Barat.
Pernyataan Ronny terkait dengan adanya isu ancaman serangan susulan apabila 38 orang yang diduga terlibat penyerangan ke kampung Az Zikra yang diamankan oleh polisi tidak segera dilepaskan.
Ronny menegaskan orang yang terbukti ikut menyerang kampung majelis itu akan tetap ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Yang menyerang tetap salah," katanya.
Pimpinan Majelis Az Zikra Ustadz Arifin Ilham menyebut para penyerang sebagai sekelompok preman. Ia mengatakan, mereka juga menganiaya dan menculik salah satu pengurus Az Zikra, Faisal.
Dari keterangan Ustdz Ilham, kelompok tersebut marah lantaran majelis Az Zikra menolak paham Syiah. Mereka juga meminta spanduk penolakan atas faham Syiah segera diturunkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
BMKG: Puncak Musim Hujan Dimulai November, Berlangsung Lebih Lama hingga Februari 2026