Suara.com - Komisi III akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran etik Ketua KPK Abraham Samad yang menemui sejumlah politisi PDI Perjuangan saat berlangsungnya Pilpres 2014.
Komisi III DPR juga sudah meminta keterangan kepada dua politisi PDI Perjuangan, yakni Hasto Kristiyanto dan Tjahjo Kumolo, Ketua Tim Sebelas Andi Widjajanto serta pemilik apartemen Supriyansyah.
"Mengenai keterangan Hasto, Tjahjo, Andi dan Supriansyah, disepakati untuk menyiapkan konsep untuk Panja. Dalam waktu dekat akan disiapkan proposal pembentukan Pamja dan dibawa ke pleno Komisi III terdekat," kata Ketua Komisi III Azis Syamsudin di DPR, Jakarta, Senin (16/2/2015).
Anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan, harusnya Komite Etik yang menangani kasus ini. Namun, karena KPK dinilai lambat untuk hal itu, Komisi III berinisiatif membentuk Panja.
"Supaya terang saja. Apalagi ini kan KPK menyikapi ini dengan bergerak lambat untuk membentuk Komite Etik. Kalau KPK responsif seperti kasus sprindik Anas, ini tidak akan berkembang kemana-mana," kata dia.
Nantinya, Panja ini juga akan membahas tentang perbedaan pendapat antara keterangan Abraham Samad dengan Hasto.
"Jadi akan diselidiki perbedaan keterangannya Abraham samad dan Hasto," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi