Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah telah melakukan komunikasi politik dengan fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD DKI, menyusul pernyataan Ketua Fraksi PKB DPRD DKI, Hazbillah Ilyas mengaku yang tidak menyetujui hak angket.
"Saya dari dulu teman baik dengan PKB. Saya dari dulu sama PKB oke-oke aja. PKB juga ngga mau angketkan," ujar Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/2/2015).
"Saya sama PKB itu dari dulu baik. Gusdur (Abdurrahman Wahid) yang dukung saya calon gubernur babel kan PKB. Yang blg Ahok bisa jadi gubernurkan Gusdur," tambah Ahok.
Namun ketika disinggung, akan merapat ke partai yang kini dipimpin Muhaimin Iskandar Ahok mengaku tidak, lantaran ia lebih memilih non partai.
"Engga, engga, aku ngga mau main politik lah lebih enak kita profesional aja kerja gimana beresin Jakarta, mumpung belum dipecatkan" terang Ahok.
Fraksi PKB DPRD DKI menilai langkah anggota dewan mengajukan hak angket terhadap Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terlalu prematur.
"Hak angket ini arahnya mau kemana kan mesti jelas. Masalahnya belum jelas, prematur," kata Ketua Fraksi PKB DPRD DKI, Hazbiallah Ilyas saat dihubungi wartawan, Selasa (24/2/2015).
ketika itu mengatakan, pengajuan hak angket belum jelas, ditambah partainya belum menentukan sikap dan menandatangani draf penggunaan hak angket.
"Kalau ada anggota dewan yang tanda tangan pengajuan hak angket itu hak mereka, kalau sikap partai kami belum," tegasnya.
Menurut Hazbi, partainya menganggap pengajuan hak angket dianggap belum perlu digulirkan karena masih ada mekanisme yang harus dilewati sebelum menggunakan hak tersebut yakni hak interplasi.
Hazb menilai persoalan Ahok dengan para anggota dewan dan pimpinan dewan terkait polemik APBD DKI tahun 2015 harusnya bisa diselesaikan secara musyawarah tanpa keributan yang ujung-ujungnya hanya merugikan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram