Suara.com - Rencana pemerintah untuk memberikan dana sebesar Rp1 triliun kepada partai politik masih terus menimbulkan kontroversi. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, negara seharusnya jangan membiayai semua kebutuhan dana partai politik.
Titi mengungkapkan, saat ini negara memberikan bantuan Rp108 per suara kepada partai politik atau sekitar Rp13 miliar per tahun. Kata dia, jumlah itu sama dengan 1,32 persen dari total dana yang diperlukan parpol.
Titi mengajurkan, bantuan dana yang diberikan pemerintah kepada partai politik tidak lebih dari 30 persen.
“Kita kan harus melihat kemampuan APBN juga. Kalau memang Rp1 triliun per parpol apakah APBN bisa menyediakan dana itu. Saya menyarankan agar dana bantuan yang diberikan pemerintah kepada parpol maksimal 30 persen,” kata Titi kepada suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (13/2/2015).
Titi menambahkan, parpol harus menyampaikan kebutuhan dana riil kepada pemerintah sebelum mengajukan permintaan dana. Selain itu, pemerintah juga harus membuat formulasi yang tepat dalam pemberian dana kepada parpol.
“Apakah semua parpol akan menerima dana bantuan. Kalau ini yang dilakukan maka akan semakin banyak orang berlomba membuat parpol agar mendapatkan dana dari pemerintah. Atau, hanya parpol yang ada di parlemen saja yang mendapatkan dana bantuan itu,” jelasnya.
Titi mengungkapkan, dana bantuan yang diberikan pemerintah kepada partai politik sudah dilakukan di Turki. Kebijakan ini memang berhasil mengurangi praktik korupsi di parpol. Namun, untuk bisa merealisasikan hal itu, parpol harus transparan dalam menggunakan dana tersebut.
Sebelumnta, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Koemolo mengusulkan parpol mendapatkan dana Rp1 triliun dari pemerintah. Pemberian dana itu diharapkam bisa meminimalisir praktik korupsi di parpol.
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal