Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin, mempertanyakan hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking, yang menyimpulkan bahwa Joko Widodo (Jokowi), Pramono Anung dan Ganjar Pranowo, menjadi sosok yang paling direkomendasikan jadi pemimpin partai tersebut.
"Survei yang baru saja dirilis oleh Poltracking tentang calon Ketua Umum PDI Perjuangan, hasilnya menurut saya aneh," ungkap Hasanuddin, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Hasanuddin mengatakan, survei itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dalam menentukan respondennya, serta bahwa metodologi yang digunakannya ngawur. Dia mencontohkan, apabila ingin mengetahui bagaimana tingkat pelayanan PT Kereta Api, maka respondennya adalah penumpang kereta api, agar hasilnya valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Untuk mengetahui siapa yang didukung oleh kader PDIP untuk menjadi Ketua Umumnya, seharusnya respondennya adalah kader PDIP dan bukan pakar, karena para pakar itu tidak mewakili kader PDIP," ujarnya.
Hasanuddin bahkan mencurigai, survei itu merupakan survei pesanan untuk memecah-belah kader PDIP menjelang kongres bulan depan. Sebab menurutnya survei tersebut tidak sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku, sehingga hasilnya tidak valid dan tak bisa dipertanggungjawabkan.
"Pemilihan para pimpinan di PDIP mulai dari ketua anak ranting, Ketua Ranting (tingkat desa), Ketua PAC, DPC, DPD sampai Ketum, dijaring dan dimulai dari usulan yang paling bawah, dan setiap kader boleh mengusulkan calon pemimpinnya," katanya.
Hasanuddin menegaskan, hingga saat ini Megawati Soekarnoputri telah diusulkan kembali menjadi Ketua Umum masa bakti 2015 hingga 2020, oleh setiap kader mulai dari tingkat ranting, PAC, DPC, dan DPD PDIP seluruh Indonesia, secara aklamasi melalui Musancab, Konfercab dan Konferda. Karena itu, dia menilai survei Poltracking itu aneh, tendensius dan bermuatan politik adu domba. Namun begitu, dirinya yakin kader PDIP tidak akan terpancing.
Sebelumnya, survei Poltracking menyebutkan ada nama-nama lain yang potensial menjadi calon Ketua Umum PDIP. Mereka antara lain adalah Jokowi, Ganjar Pranowo, Pramono Anung, Maruarar Sirait, Tjahjo Kumolo, serta Hasto Kristianto.
Dalam survei ini, Jokowi berada paling atas dengan persentase 7,68 persen, Ganjar Pranowo 7,41 persen, Pramono 7,35 persen, Maruarar 7,03 persen, Tjahjo 6,6 persen, Hasto 6,52 persen, Megawati 6,44 persen, Prananda 5,93 persen, dan Puan 5,74 persen.
"Berdasarkan pendapat pakar/opinion makers pada survei ini, figur yang paling direkomendasikan menjadi Ketum PDIP adalah Jokowi (29,35%), Pramono Anung (28,73%) dan Ganjar Pranowo (19,85%)," ungkap Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, di Jakarta, Minggu (22/3) lalu.
Survei itu disebut dilakukan pada Desember 2014 sampai Februari 2015. Riset dalam pengambilan survei ini disebut dilakukan dengan metode uji kelayakan figur, melalui tiga tingkatan penyaringan, yakni meta analisis, focus group discussion (FGD), serta penilaian beberapa aspek dari masing-masing figur di PDIP. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi