Suara.com - Kopilot pesawat Germanwings 9525, Andreas Lubitz, diduga sudah merancang aksinya, menabrakkan pesawat yang mengangkut 150 penumpang, termasuk dirinya, ke Pegunungan Alpen pada hari Selasa, 24 Maret 2015 lalu. Lansiran Dailybeast, ada satu petunjuk menonjol yang memperkuat dugaan bahwa Lubitz telah merencanakan semuanya dengan rapi.
Jaksa penuntut Marseille, Prancis, Brice Robin, menyatakan, Lubitz sengaja mengunci dirinya di dalam kokpit pesawat bernomor penerbangan 9525 itu. Di dalam kokpit, Lubitz diduga memanipulasi sistem manajemen terbang yang dapat membuat pesawat mengurangi ketinggian.
Lubitz, menurut sang jaksa, berhasil mengelabuhi sistem komputer canggih Airbus A320 yang ia kemudikan. Dengan manipulasi, komputer tidak mendeteksi adanya anomali.
Inilah kunci dari rencana Lubitz. Sistem komputer Airbus A320 menggunakan "flight protection envelope", sebuah fitur yang mencegah pilot melakukan kesalahan manuver sehingga dapat membuat pesawat tidak stabil. Dengan hati-hati, Lubitz tidak membuat pesawat menukik tajam, sehingga tidak terdeteksi oleh fitur canggih tersebut.
Dalam beberapa insiden pesawat sebelumnya, pilot tidak melakukan seperti yang dilakukan Lubitz. Sebaliknya, mereka membuat pesawat menukik tajam, seolah seperti terjun bebas.
Di sinilah cerdiknya Lubitz. Ia sadar, fitur envelope akan mencegah pesawat melakukan manuver ekstrem, maka ia membuat pesawat mengurangi ketinggian secara wajar.
Sesungguhnya, ia bisa mengambil jalan pintas, yakni dengan memutuskan sistem manajemen terbang dengan komputer, lalu mengemudikannya secara manual. Namun, hal itu akan memakan banyak waktu. Maka, ia hanya mengurangi ketinggian secara normal, selayaknya pilot mengurangi ketinggian untuk tujuan navigasi.
Adalah hal yang wajar bagi seorang kopilot untuk mengambil alih kemudi ketika pesawat sudah mencapai ketinggian tertentu. Apalagi, hanya butuh waktu sejenak bagi seorang kapten untuk pergi ke toilet yang notabene terletak tepat di belakang kokpit.
Terlepas dari itu, Lubitz tampaknya juga memang tidak memilih tempat tertentu untuk melaksanakan rencananya. Hanya saja, mungkin kebetulan sang kapten pergi ke toilet dan saat itu, pesawat sedang berada di atas Pegunungan Alpen.
Belum diketahui bagaimana Lubitz bisa sampai pada keputusan untuk merencanakan dan melakukan kejahatan tersebut. Jaksa penuntut Prancis mengatakan, berdasarkan rekaman suara kokpit, Lubitz bernafas dengan tenang meskipun pesawat terus kehilangan ketinggian. (Dailybeast)
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
-
Keterlibatan Pelajar Berunjuk Rasa Meningkat: Bukti Kesadaran Dini Melawan Sistem yang Menindas!
-
Detik-detik Pria Berjilbab Rampok Mobil Pajero Sport di Bandara
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan