Suara.com - LSM pemantau Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, BPJS Wacth mencatat ada ratusan Pemerintah Daerah yang belum membayar iuran wajib Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ini salah satu penyebab BPJS Kesehatan rugi sampai Rp1,6 Triliun tahun 2014 kemarin.
Koordinantor Advokasi BPJS Wacth Timboel Siregar mengatakan jumlahnya hampir 400 Pemda. Ada Rp469,625 miliar total iuran yang belum tertagih sampai Desember 2014.
"Ini kan fakta, ini terjadi terus sampai Desember 2014. Banyak Pemda-pemda yang belum bayar," jelas Timboel saat berbincang dengan suara.com, Senin (30/3/2015).
Kata dia kebanyakan Pemda belum bayat iuran karena persoalan politik anggaran. Keluarnya anggaran yang selalu telat membuat Pemda tidak ada uang untuk bayar itu.
Menurut Timboel, BPJS Kesehatan harus tegas dalam menagih iuran kepada pesertanya. Termasuk kepada perusahaan-perusahaan swasta. Jika tidak, tiap tahun BPJS Kesehatan selalu devisit.
"Jadi bagaimana BPJS Kesehatan ini optimalkan dalam penarikan iuran," jelas dia.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan meminta penaikan tarif iuran perbulan. Sebab tarif lama sudah tidak menutupi biaya kesehatan peserta. Saat ini tarif BPJS Kesehatan untuk kelas III Rp 25.500, kelas II Rp 42.500, dan kelas I Rp 59.500. Namun penaikkan ini masih belum disetujui DPR. Padahal BPJS mengaku berat membayar klaim ke rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Rismon Sianipar: Gibran Tak Punya Ijazah SMA, Penyetaraan Cacat Hukum, Ini Bukti Fatalnya
-
Usut Korupsi LNG Pertamina, KPK Periksa Eks Sekretaris Perusahaan Tajudin Noor
-
Eks Komisioner KPK: Tak Ada Keraguan Dugaan Ijazah Jokowi Palsu, Potensinya Besar
-
Sejumlah Daerah Papua Diguncang Gempa 6,6 Magnitudo, Masyarakat Diminta Waspada, Ada Susulan?
-
Prabowo Minta Tak Boleh Ada Aset Negara Mangkrak, Fasilitas Pemerintah Harus Dipakai untuk UMKM
-
Dugaan Mark-Up Gila-gilaan Proyek Warisan Jokowi: Biaya 3 Kali Lipat, Utang Rp2 Triliun Tiap Tahun
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Alarm Mahfud MD: IKN dan Whoosh Warisan Masalah Hukum, Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Masuk Sel Khusus One Man One Cell, Begini Hidup Ammar Zoni Selama Meringkuk di Lapas Nusakambangan
-
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, 35 Bangunan Liar di Gang Royal Diratakan Satpol PP Jakbar