Suara.com - LSM pengawas kinerja Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS), BPJS Wacth mencatat setidaknya ada 3 kenakalan rumah sakit peserta pelayanan BPJS Kesehatan. Kenakalan itu membahayakan pasien.
Koordinantor Advokasi BPJS Wacth Timboel Siregar mengatakan banyak rumah sakit yang merekayasa klaim ke pihak BPJS. Mereka melakukan double klaim.
"Banyak yang melakukan double claim. Jadi mengklaimnya 2 kali, dan itu dibayar lagi sama BPJS," kata Timboel saat berbincang dengan suara.com, Senin (30/3/2015).
Lebih bahaya, kata Timboel, banyak dokter yang merekayasa diagnosa pasien peserta BPJS. "Misal cuma demam sedang, jadinya demam tinggi," kata Timboel.
Rekayasa diagnosa itu, kata Timboel, agar pihak rumah sakit mengklaim dana BPJS-nya lebih besar. Kata Timboel, selama ini banyak rumah sakit yang mengeluhkan kecilnya anggaran kesehatan untuk peserta BPJS. Ini
Kenakalan lain, banyak rumah sakit yang memulangkan mendadak pasien BPJS yang belum sembuh. Namun si pasien nantinya diminta kembali lagi.
"Ini kan bagaimana moral rumah sakit ini. Modus itu banyak, karena rumah sakit bagaimana bisa mendapatkan klaim-klaim berikutnya. Jadi makin besar klaim yang diajukan oleh rumah sakit," jelas dia.
Timboel meminta pihak BPJS Kesehatan memantau kasus-kasus seperti itu. Selain merugikan BPJS, kasus tadi juga merugikan pasien.
"BPJS harus menertibkan penagihan, dan memperhatikan klaim-klaim yang diajukan oleh rumah sakit," jelas dia.
Sebelumnya BPJS Kesehatan menyatakan rugi sampai Rp1,6 Triliun tahun 2014 kemarin. BPJS Kesehatan juga meminta penaikan tarif iuran perbulan.
Sebab tarif lama sudah tidak menutupi biaya kesehatan peserta. Saat ini tarif BPJS Kesehatan untuk kelas III Rp 25.500, kelas II Rp 42.500, dan kelas I Rp 59.500. Namun penaikkan ini masih belum disetujui DPR.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Balik Jabat Kepsek SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria Girang usai Dimaafkan Ortu Siswa: Alhamdulillah
-
Geger Kasus Ammar Zoni, DPR Panggil Ditjen PAS Bahas Peredaran Narkoba di Lapas
-
Istana Dukung PSSI Pecat Patrick Kluivert Usai Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Terkuak Aksi Keji ABG di Cilincing Pemerkosa Siswi SD: Korban Tewas usai Dicekik Kabel Charger HP
-
Pramono Ungkap Fasilitas President Suite Milik RSUD Cengkareng: Bisa Candle Light Dinner!
-
Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Disiksa Sesama WNI, Menteri P2MI dan Kemenlu Turun Tangan
-
Bukan Sahroni, Tokoh-tokoh Siap Bergabung Bikin PSI Makin Pede: Getarannya Bikin Asam Lambung Naik!
-
Nama Tenar Selain Ammar Zoni Pernah Dibui di Nusakambangan: Ada Tommy Soeharto hingga Pramoedya
-
Istri Korban Lolos Saat Penjaga Tertidur, Polisi Bongkar Sindikat Penyekapan Modus COD Mobil
-
Dijuluki Alcatraz Indonesia: Intip Nusakambangan, Penjara Sepi Tempat Ammar Zoni Kini Diasingkan