Suara.com - New York, Amerika Serikat menjadi salah satu kota impian untuk ditinggali. Namun di balik gemerlap dan orang-orang kaya di sana, banyak cerita 'gelap' manusia di sana.
Salah satunya adalah banyaknya gelandangan yang tidak mempunyai rumah. 'Ajaibnya' para tunawisma itu mempunyai keluarga dan anak-anak. Yah, mereka tidak tinggal di rumah, namun beraktivitas di jalanan.
Jika melam, mereka mencari tempat berteduh. Pilihannya di jalanan atau di rumah singgah. Salah satu rumah singgah yang banyak menjadi sasaran tempat tinggal sementara para tunawisma adalah Rumah Singgah The Black Institute. Kebanyakan yang tinggal di sini adalah orang kulit hitam.
Bertha Lewis, pengurus The Black Institute mengatakn ada lebih dari 8,4 juta orang di Kota New York kehilangan tempat tinggal. Namun mereka mempunyai pekerjaan.
Bahkan saat ini jumlah rumah penampungan di New York tumbuh 3 kali lipat pada 2014 lalu. Ribuan tunawisma warawiri mampir ke sana, untuk sekadar tidur.
Kebanyakan tunawisma mengaku lebih nyaman untuk tidur di rumah singgah. Daripada mempunyai rumah dan harus membayar pajak. Padahal di rumah singgah, mereka tidak tidur di kasur. Mereka harus tidur di matras-matras yang dijejerkan di sebuah ruangan. Di ruangan itu, puluhan tunawisma tidur bersama.
Mereka memilih bekerja dengan membawa koper yang berisi pakaian. Bahkan membawa anaknya yang masih balita yang berada di kereta dorong. Bertha Lewis mengatakan dampak terburuk dari kehidupan mereka adalah pertumbuhan anak-anaknya. Sebab mereka tidak bisa main dengan layak.
"Bayangkan hidup di jalanan, Anda bisa bayangkan itu?" kata Bertha Lewis.
Penghasilan rendah, sementara biaya hidup di New York yang tinggi, membuat mereka tidak bisa memilih. Mereka membutuhkan pekerjaan layak, tapi tidak mempunya tempat tinggal layak di sana. (aljazeera)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan