Suara.com - Bus Pariwisata Aryantha Putera berpenumpang mengalami kecelakaan di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/4/2015) sekitar jam 15.00 WIB.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji menyebutkan peristiwa tersebut terjadi ketika arus lalu lintas bergerak satu arah dari arah Puncak menuju Jakarta.
Bramastyo menjelaskan ketika itu bus bergerak dari arah Puncak menuju Jakarta, saat melintas di tanjakan Selarong, bus lepas kendali hingga akhirnya berhenti setelah menghantam pembatas jalan yang berada di sisi kanan.
"Diduga lepas kendali bus tidak mampu menguasai kecepatan hingga menghantam pembatas jalan dan saat ini posisi bus tersangkut di pinggir jembatan," kata AKP Bramastyo.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Saat ini, sebagian penumpang sudah ada yang beralih bus untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, posisi badan bus saat ini masih tersangkut di pembatas jalan dekat tanjakan Selarong menunggu mobil derek mengevakuasi.
"Arus masih dua arah menuju ke bawah, situasi masih dapat kita kendalikan, sejauh ini tidak menghambat arus lalu lintas," kata Bramastyo.
Meski demikian, lanjutnya, polisi mengimbau agar pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalur Puncak untuk berhati-hati, terutama saat diberlakukan sistem satu arah agar tidak melaju kendaraan dengan kecepatan tinggi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Karena kebiasaan para pengendara saat jalur Puncak diberlakukan satu arah, kendaraan dapat di dua jalur di Jalan Raya Puncak sehingga memacu kecepatan lebih tinggi dari biasanya.
"Waspadai jalan yang licin karena hujan, serta arus kendaraan roda dua yang datang dari dua arah karena sepeda motor tidak terkena one way," katanya.
Ia menambahkan hari ini merupakan arus balik dari libur panjang Paskah, jumlah kendaraan yang bergerak turun dari Puncak cukup padat. Petugas telah memberlakukan one way sejak pukul 15.00 WIB dan akan dibuka pukul 18.00 WIB. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu