Suara.com - Daeng Koro, salah satu pimpinan kelompok Santoso, ternyata, pernah menjadi anggota TNI. Lelaki bernama asli Sabar Subagio itu dipecat pada 1995 karena kasus asusila.
Daeng Koro dinyatakan tewas ditembak tim Detasemen Khusus 88 Antiterori Polri di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, pada Jumat (3/4/2015).
"Dia anggota TNI yang sudah dipecat pada 1995, karena kasus asusila. Daeng Koro pernah berdinas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha) pada 1982 (sekarang Kopassus), ketika itu berstatus sebagai calon komando," kata Mayor Inf Achmad Munir, Staf Penerangan Mako Kopassus dala keteranga pers, Senin (6/4/2015).
Tapi, dia melanjutkan, pada saat menjalani seleksi Komando, Daeng Koro, dinyatakan tidak lolos. Hasil tes jasmaninya tidak memenuhi syarat sebagai prajurit komando.
Lantaran itu, kemudian dia ditampung di Denma Cijantung selama empat tahun untuk mengikuti TC (training Center) voli .
"Daeng Koro yang tidak mempunyai kualifikasi sebagai prajurit Komando, maka dia tidak mempunyai kemampuan khusus dan tidak pernah mengikuti latihan-latihan yang bersifat khusus," ungkapnya.
Kemudian, pada 1987 Daeng Koro dipindahkan ke Kariango untuk menjadi anggota Brigif Linud 3/TBS Kostrad dan menjadi tim TC Voli. Pada 1994, Daeng Koro melakukan pelanggaran berat yaitu tertangkap basah melakukan perbuatan asusila, kemudian yang bersangkutan dihukum kurungan di Rumah Tahanan Militer (RTM).
"Dia dihukum kurungan selama 7 bulan melalui proses hukum di sidang peradilan militer. Pada 1995 Daeng Koro dipecat dari dinas militer dengan pangkat terakhir Kopral Dua (Kopda)," terangnya.
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah
-
8 Fakta Kesepakatan Israel-Hamas, Rakyat Palestina Akhirnya Rasakan Perdamaian?
-
Aktivis Bela Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan: Sosok Berintegritas dan Anti Korupsi