Sidang paripurna DPRD DKI Jakarta. (suara.com/Bowo Raharjo)
        
                            Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dinilai belum kompak untuk menentukan temuan Hak Angket menuju ke Hak Menyatakan Pendapat (HMP) terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Harusnya yang dibicarakan itu jangan HMP atau pemakzulan dulu. DPRD itu harus menentukan sikap dulu, (yaitu) selesai Hak Angket, kita mau ngapain?" ungkap Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Nurdin menerangkan, pihaknya sendiri sejauh ini belum menentukan sikap, lantaran masih harus melakukan komunikasi secara matang di internal DPRD DKI.
"Kalau di DPRD-nya suasana gak kondusif, jalannya akan tertatih-tatih. Maka kita ingin orangnya kompak dulu," sambung Nurdin.
Politisi PKS itu juga menilai, para anggota dewan sebelum masuk ke ranah HMP, sebenarnya masih memiliki opsi untuk melakukan komunikasi politik dengan Gubernur DKI.
Nurdin pun menegaskan, digulirkannya HMP tidaklah mudah untuk dilakukan para anggota dewan. Pasalnya menurutnya, sembilan fraksi yang berada di DPRD DKI Jakarta belum semua satu pemikiran untuk HMP. Belum lagi, para politisi partai harus terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan DPP-nya masing-masing.
"Semua pihak pasti akan melakukan komunikasi dengan DPP-nya masing-masing. Karena ini kan menyangkut Jakarta, ibu kota yang menjadi barometer dalam skala nasional. Karena ini masalah mengganti Gubernur, bukan penggantian RT," tandasnya.
        
        
        
    
    
    
      
"Harusnya yang dibicarakan itu jangan HMP atau pemakzulan dulu. DPRD itu harus menentukan sikap dulu, (yaitu) selesai Hak Angket, kita mau ngapain?" ungkap Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Nurdin menerangkan, pihaknya sendiri sejauh ini belum menentukan sikap, lantaran masih harus melakukan komunikasi secara matang di internal DPRD DKI.
"Kalau di DPRD-nya suasana gak kondusif, jalannya akan tertatih-tatih. Maka kita ingin orangnya kompak dulu," sambung Nurdin.
Politisi PKS itu juga menilai, para anggota dewan sebelum masuk ke ranah HMP, sebenarnya masih memiliki opsi untuk melakukan komunikasi politik dengan Gubernur DKI.
Nurdin pun menegaskan, digulirkannya HMP tidaklah mudah untuk dilakukan para anggota dewan. Pasalnya menurutnya, sembilan fraksi yang berada di DPRD DKI Jakarta belum semua satu pemikiran untuk HMP. Belum lagi, para politisi partai harus terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan DPP-nya masing-masing.
"Semua pihak pasti akan melakukan komunikasi dengan DPP-nya masing-masing. Karena ini kan menyangkut Jakarta, ibu kota yang menjadi barometer dalam skala nasional. Karena ini masalah mengganti Gubernur, bukan penggantian RT," tandasnya.
Komentar
        Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali
 - 
            
              Gubernur Riau Terjaring OTT, Cak Imin Minta Kader PKB Tenang dan Tunggu Keterangan KPK
 - 
            
              Dicap Tak Layak Diberi Gelar Pahlawan, Romo Magnis Suseno Kuliti 'Dosa-dosa' Soeharto Penguasa Orba
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Bakal Siapkan Sanksi?
 - 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi