Indonesia Kalah Telak
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengaku tidak terkejut dengan tanggapan dari federasi sepak bola dunia atau FIFA yang cenderung menyalahkan pemerintah dan BOPI dalam menyikapi persepakbolaan nasional.
"Memang kami belum memegang bentuk fisik surat itu. Surat yang saya terima baru berupa PDF yang justru dari pihak lain di luar FIFA dan AFC. Bahkan bukan dari pegawai Kemenpora," kata juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Lelaki yang juga Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan itu menjelaskan jika surat yang beredar itu benar, maka pihaknya menilai surat dari induk organisasi sepak bola dunia itu kurang tepat karena dalam surat Menpora yang dikirimkan ke FIFA per 26 Februari dan 2 April tidak berniat melakukan intervensi PSSI.
"Dalam surat tanggapannya tersebut FIFA di antaranya menyebutkan bahwa FIFA menyalahkan Kemenpora dan BOPI karena mewajibkan juga kriteria tambahan (additional criteria)," katanya.
Menurut dia, pernyataan FIFA tersebut sepenuhnya salah, karena kewajiban yang dipersyaratkan tersebut bersifat WAJIB (bukan additional criteria) dan jelas-jelas tersebut pada "FIFA Club Licensing Regulation", "AFC Club Licensing Regulation", dan bahkan juga dalam "PSSI Club Licensing Regulation".
Sebelumnya, surat balasan dari FIFA ke Menpora Imam Nahrawi tersebar di kalangan media, termasuk dari tim media PSSI. Surat sebanyak dua halaman itu tertanggal 10 April dan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa setiap asosiasi yang di dalamnya, termasuk PSSI, yang merupakan anggotanya harus menyelesaikan masalah yang ada dengan mandiri tanpa pengaruh dari pihak ketiga seperti yang tertuang dalam statuta FIFA.
Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) melarang dua klub yaitu Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya turun pada kompetisi tertinggi di Tanah Air karena terkendala dengan legalitas.
Adanya larangan ini praktis tim yang bisa turun pada ISL-QNB 2015 hanya 16 tim. Kondisi itu membuat PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi menghentikan sementara kompetisi. Apa yang dilakukan oleh Liga ini ternyata didukung oleh PSSI.
Sesuai dengan data yang ada, kompetisi ISL-QNB 2015 dihentikan mulai Minggu (12/4/2015) dan belum dipastikan kapan kompetisi akan digelar kembali. Hanya saja, PSSI menegaskan jika kelanjutan kompetisi akan ditentukan oleh pengurus PSSI baru yang akan dipilih melalui KLB di Surabaya, 18 April.
Menanggapi hal tersebut, FIFA melalui Sekjen Jerome Valcke menjelaskan langkah yang dibuat Menpora dan BOPI memberikan sejumlah persyaratan dalam proses verifikasi menyalahi statuta FIFA.
"Sehubungan dengan keikutsertaan klub-klub di ISL musim 2015, kami menginformasikan kepada Anda bahwa semua anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh pihak ketiga yang jelas diatur dalam pasal 13 dan 17 statuta FIFA," demikian isi bunyi surat tersebut.
Lebih jauh, FIFA kembali memperingatkan agar permasalahan sepak bola Indonesia yang melibatkan PSSI, Menpora dan BOPI cepat terselesaikan. Jika terus berlarut maka ancaman sanksi dari FIFA sudah menanti. (Antara)
"Memang kami belum memegang bentuk fisik surat itu. Surat yang saya terima baru berupa PDF yang justru dari pihak lain di luar FIFA dan AFC. Bahkan bukan dari pegawai Kemenpora," kata juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Lelaki yang juga Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan itu menjelaskan jika surat yang beredar itu benar, maka pihaknya menilai surat dari induk organisasi sepak bola dunia itu kurang tepat karena dalam surat Menpora yang dikirimkan ke FIFA per 26 Februari dan 2 April tidak berniat melakukan intervensi PSSI.
"Dalam surat tanggapannya tersebut FIFA di antaranya menyebutkan bahwa FIFA menyalahkan Kemenpora dan BOPI karena mewajibkan juga kriteria tambahan (additional criteria)," katanya.
Menurut dia, pernyataan FIFA tersebut sepenuhnya salah, karena kewajiban yang dipersyaratkan tersebut bersifat WAJIB (bukan additional criteria) dan jelas-jelas tersebut pada "FIFA Club Licensing Regulation", "AFC Club Licensing Regulation", dan bahkan juga dalam "PSSI Club Licensing Regulation".
Sebelumnya, surat balasan dari FIFA ke Menpora Imam Nahrawi tersebar di kalangan media, termasuk dari tim media PSSI. Surat sebanyak dua halaman itu tertanggal 10 April dan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa setiap asosiasi yang di dalamnya, termasuk PSSI, yang merupakan anggotanya harus menyelesaikan masalah yang ada dengan mandiri tanpa pengaruh dari pihak ketiga seperti yang tertuang dalam statuta FIFA.
Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) melarang dua klub yaitu Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya turun pada kompetisi tertinggi di Tanah Air karena terkendala dengan legalitas.
Adanya larangan ini praktis tim yang bisa turun pada ISL-QNB 2015 hanya 16 tim. Kondisi itu membuat PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi menghentikan sementara kompetisi. Apa yang dilakukan oleh Liga ini ternyata didukung oleh PSSI.
Sesuai dengan data yang ada, kompetisi ISL-QNB 2015 dihentikan mulai Minggu (12/4/2015) dan belum dipastikan kapan kompetisi akan digelar kembali. Hanya saja, PSSI menegaskan jika kelanjutan kompetisi akan ditentukan oleh pengurus PSSI baru yang akan dipilih melalui KLB di Surabaya, 18 April.
Menanggapi hal tersebut, FIFA melalui Sekjen Jerome Valcke menjelaskan langkah yang dibuat Menpora dan BOPI memberikan sejumlah persyaratan dalam proses verifikasi menyalahi statuta FIFA.
"Sehubungan dengan keikutsertaan klub-klub di ISL musim 2015, kami menginformasikan kepada Anda bahwa semua anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh pihak ketiga yang jelas diatur dalam pasal 13 dan 17 statuta FIFA," demikian isi bunyi surat tersebut.
Lebih jauh, FIFA kembali memperingatkan agar permasalahan sepak bola Indonesia yang melibatkan PSSI, Menpora dan BOPI cepat terselesaikan. Jika terus berlarut maka ancaman sanksi dari FIFA sudah menanti. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
-
Menang Penghargaan, Hotel Bintang 5 di Bali Jadi Destinasi Kuliner Unggulan
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar
-
7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
-
Chery Perluas Ekspansi di Indonesia dengan Peresmian Dealer Baru di Bintaro
-
Piyu Padi: Minta Izin Nyanyikan Lagu Ada di UU Hak Cipta Baru, Bukan Gimik
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi