Pernikahan massal di Kota Gaza, (11/4). (Reuters/Mohammed Salem)
Hujan deras tidak menyurutkan semangat 200 pasang calon pengantin Palestina untuk mengikuti pernikahan massal, di Kota Gaza, hari Sabtu (11/4/2015) waktu setempat.
"Cuaca hujan tidak menghentikan upacara luar biasa ini," kata Rami Abu Amro, ibunda dari salah seorang calon mempelai lelaki, seperti dikutip Sunday Channel 2.
"Sekarang ia bisa membangun keluarga meski mengalami banyak kesulitan," katanya.
Mohammed dan Fatima Baraka, salah satu dari pasangan pengantin yang dinikahkan dalam pernikahan massal tersebut mengaku amat bersemangat menikah dengan upacara tradisional yang disusun dengan rapih tersebut.
Upacara nikah massal kerap kali didanai oleh badan amal. Pasalnya, dibutuhkan dana besar untuk menyelenggarakan upacara tradisional, sehingga banyak pasangan yang menunda nikah hanya untuk mengumpulkan dana. Nikah massal kali ini didanai oleh Yayasan yang dibangun Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan.
"Pemuda dan pemudi Gaza mengalami kesulitan dan biaya pernikahan sangat tinggi," kata seorang calon mempelai perempuan.
"Saya sudah bertunangan selama dua tahun, namun karena uang kami belum bisa menikah sampai sekarang," lanjutnya.
Lansiran surat kabar Ma'an, mengutip pengamat politik Talal al-Shareef, Jalur Gaza memang membutuhkan proyek-proyek semacam ini untuk membantu kaum muda yang "kehilangan hak-hak mereka" akibat blokade Israel.
Diantara mereka yang ikut ambil bagian dalam pernikahan massal ini adalah calon pengantin yang cedera akibat bombardir Israel tahun lalu, orang miskin, bahkan narapidana penjara. Sebagian besar dipilih dari keluarga yang jadi korban konflik Israel-Gaza tahun lalu.
Pernikahan massal bertajuk "Gaza Berbahagia" itu dihadiri oleh 5.000 tamu undangan. (Reuters/Al Arabiya)
"Cuaca hujan tidak menghentikan upacara luar biasa ini," kata Rami Abu Amro, ibunda dari salah seorang calon mempelai lelaki, seperti dikutip Sunday Channel 2.
"Sekarang ia bisa membangun keluarga meski mengalami banyak kesulitan," katanya.
Mohammed dan Fatima Baraka, salah satu dari pasangan pengantin yang dinikahkan dalam pernikahan massal tersebut mengaku amat bersemangat menikah dengan upacara tradisional yang disusun dengan rapih tersebut.
Upacara nikah massal kerap kali didanai oleh badan amal. Pasalnya, dibutuhkan dana besar untuk menyelenggarakan upacara tradisional, sehingga banyak pasangan yang menunda nikah hanya untuk mengumpulkan dana. Nikah massal kali ini didanai oleh Yayasan yang dibangun Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahayan.
"Pemuda dan pemudi Gaza mengalami kesulitan dan biaya pernikahan sangat tinggi," kata seorang calon mempelai perempuan.
"Saya sudah bertunangan selama dua tahun, namun karena uang kami belum bisa menikah sampai sekarang," lanjutnya.
Lansiran surat kabar Ma'an, mengutip pengamat politik Talal al-Shareef, Jalur Gaza memang membutuhkan proyek-proyek semacam ini untuk membantu kaum muda yang "kehilangan hak-hak mereka" akibat blokade Israel.
Diantara mereka yang ikut ambil bagian dalam pernikahan massal ini adalah calon pengantin yang cedera akibat bombardir Israel tahun lalu, orang miskin, bahkan narapidana penjara. Sebagian besar dipilih dari keluarga yang jadi korban konflik Israel-Gaza tahun lalu.
Pernikahan massal bertajuk "Gaza Berbahagia" itu dihadiri oleh 5.000 tamu undangan. (Reuters/Al Arabiya)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada