Suara.com - Menteri Hubungan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Maite Nkoana-mashabane mengatakan, Presiden Jacob Zuma memang batal menghadiri acara Pertemuan dan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika. Namun Zuma tetap akan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat.
"Sudah pasti, Presiden Zuma sudah menerima undangan dari Presiden Joko Widodo untuk mengunjungi Indonesia. Dia ingin memenuhi undangan ini," kata Maite Nkoana-mashabane usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno L.P. Marsudi di JCC, Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Menurut dia, hubungan Indonesia dan Afrika Selatan sudah terjalin sangat kuat. Oleh karena itu, Presiden Zuma sepakat untuk bertemu dengan Presiden Indonesia demi memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan dan sosial budaya antar kedua negara.
Indonesia juga merupakan mitra yang penting bagi Afrika Selatan mengingat posisi Indonesia sebagai negara peninjau tetap dari pertemuan Uni Afrika.
"Patut diperhatikan, Indonesia adalah peninjau tetap dari pertemuan Uni Afrika. Saya mengambil kesempatan ini untuk mengundang Indonesia ke Afrika Selatan, untuk menghadiri pertemuan Uni Afrika," kata dia.
Maite lebih lanjut menjelaskan, kondisi yang terjadi di dalam negerinya membuat Presiden Zuma mendelegasikan kunjungan ke Indonesia kepada Deputi Presiden Afrika Selatan.
"Saya sudah berbicara dengan pemerintah dan meminta para diplomat dan dubes Afsel (untuk mengabarkan) situasi di Afsel sudah terkendali," ujar dia.
"Tetapi Presiden (Zuma) tetap memilih berada di dalam negeri guna mendampingi rakyat dan memberikan rasa aman, juga memncari pemecahan masalah untuk jangka panjang," lanjut dia.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma membatalkan rencana kunjungan ke Indonesia karena harus peningkatan aksi kekerasan xenophobia di negaranya. Zuma sebelumnya diagendakan tiba di Indonesia dan menggelar lawatan kenegaraan mulai Minggu, 19 April 2015, sebelum turut berpartisipasi dalam Pertemuan dan Peringatan 60 Tahun KAA, di Jakarta dan Bandung pada 22-24 April mendatang. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah