Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan mendukung kemerdekaan Palestina di Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta. Namun sepertinya itu hanya 'isapan jempol' saja.
Sebab Indonesia mempunyai posisi yang sulit untuk berdiplomasi agar serangan Israel ke Palestina dihentikan. Pengamat Hubungan Internasional Aleksius Jemadu mengatakan Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
"Kita bisa berbuat banyak untuk Palestina, tapi kalau tidak bisa berbuat apa-apa untuk Israel. Sama saja dia (Israel) akan terus serang Gaza. Kita tidak punya instrumen untuk menekan dia," jelas Guru Besar Universitas Pelita Harapan itu saat berbincang dengan suara.com, Selasa (21/4/2015).
Dia mengatakan perdamian di Palestina hanya bisa dilakukan dengan diplomasi 2 arah. Dua negara yang menjadi contoh bisa menekan Israel dalah Turki dan Mesir. Sehingga sebesar apapun bantuan Indonesia yang dikirimkan ke Palestina, tidak akan berpengaruh di upaya perdamaian di salah satu kawasan negara Timur Tengah itu.
"Indonesia punya instrumen untuk menekan Israel. Caranya kalau Anda punya hubungan dengan Israel. Kalau tidak punya. Yah hanya ribut dari jauh saja, Israel nggak ada dengar," katanya.
Sebelumnya sampai saat ini Indonesia belum membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel juga Palestina sudah mendapat hak atas kedaulatan dan teritorialnya.
Menurut Aleksius, bisa saja Indonesia tidak membuka hubungan kerjasama dengan Israel dalam mengupayakan perdamian Palestina. Asalkan Presiden Jokowi punya inisiatif menghubungi Israel untuk memberikan tekanan.
"Paling tidak kalau tidak mempunyai hubungan diplomatik, Anda punya instrumen untuk langsung kontak dia gitu lho. kasih tahu, kamu jangan lakukan ini lho. Risikonya kayak begini. Nah kita tidak bisa ngomong dan tidak bisa ngancam. Indonesia tidak mempunyai akses dan nggak bisa ngomong," jelas dia.
Padahal di dunia internasional, Indoneia mempunya sejatah pimpin Asia-Afrika, negara muslim terbesar, dan negara besar di ASEAN.
"Itu ngeri lho. Sekarang semua kepala negara datang ke Jakarta. Tapi bagaimaa kita bisa mainkan itu?" papar Aleksius.
Selasa (21/4/2015) kemarin, Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdalah di sela-sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta. Pertemuan tertutup dan singkat itu berlangsung di Kakatua Room Jakarta Convention Center.
Usai pertemuan, Jokowi mengatakan tadi telah membicarakan situasi dan kondisi bangsa Palestina yang masih dijajah sehingga kemerdekaan bagi warga Palestina adalah keniscayaan yang harus diperoleh. Kata Jokowi, setelah pertemuan itu akan ada pertemuan untuk menindaklanjuti untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Mantan Gubernur Jakarta ini mengatakan Indonesia sudah sering menyatakan dukungan terhadap Palestina di dunia internasional agar negara itu diterima bergabung menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Kita sudah sering sampaikan dukungan penuh kita untuk Palestina jadi anggota penuh PBB, tapi setelah ini ada pertemuan. Jadi ada langkah konkret untuk menuju yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan