Suara.com - Kawasan tempat berkumpulnya para kepala negara dan kepala pemerintahan peserta delegasi peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika atau "ring satu" di Gedung Merdeka Kota Bandung, Jawa Barat disterilkan sejak Kamis (23/4) pagi.
Akses jalan menuju kawasan yang pada hari Jumat (24/4/2015) akan menjadi tempat "historical walk" pemimpin negara dan delagasi KAA 2015 itu ditutup.
"Sejak Kamis pagi kawasan itu sudah disterilkan dari kendaraan, sejumlah ruas jalan yang mengakses ke Gedung Merdeka dan ring satu ditutup, sejak pagi tidak ada kendaraan yang melintas," kata Kasat Lantas Polretabes Bandung AKBP Asep Amar di Bandung, Kamis (23/4/2015).
Selain Jalan Asia Afrika dari perempatan Jalan Tamblong hingga Alun Alun Bandung, jalur jalan yang ditutup lainya adalah Jalan Braga, Jalan Naripan dari jalan ABC.
Petugas kepolisian berpakaian lengkap dan bersenjata disebar di kawasan ring satu dan sekitarnya. Setiap jalan dan gang ke perumahan penduduk dijaga oleh aparat Sabhara dan Brimob.
Selain itu, sejumlah personil TNI juga ikut mengamankan titik- titik yang rencananya steril hingga Jumat besok.
Pengalihan dan rekayasa arus lalu lintas telah dilakukan menghindari jalur ke kawasan Pusat Kota Bandung itu.
"Sosialisasi sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, sehingga masyarakat tidak memaksakan diri melintas di jalur yang akan ditutup dan dilakukan pengalihan arus lalu lintas," kata Asep.
Akibatnya sejumlah trayek kendaraan harus dialihkan ke jalur lainnya.
Pascaterilisasi kawasan ring satu peringatan ke-60 KAA itu, suasana di kawasan itu berbeda dari hari-hari sebelumnya. Tidak ada kendaraan yang melintas, juga tidak ada kebisingan dari kendaraan roda empat maupun roda dua.
Jalan di sekitar Gedung Merdeka dan Jalan Braga Kota Bandung yang telah dipoles dan direhabilitasi sepi dan hening. Hanya beberapa kendaraan sepeda motor warga yang melintas.
Kawasan itu didominasi oleh para pejalan kaki. Selain warga dan pegawai yang kantornya di kawasan itu, juga wisatawan banyak berjalan di kawasan itu. Selain itu sejumlah awak media dan anggota delegasi juga terlihat di kawasan itu.
"Suasana sepi di Braga dan Jalan Asia Afrika seperti ini langka, dan kami beruntung bisa menikmati suasana ini. Sore nanti atau besok mungkin suasananya lain dan mungkin kami tak bisa masuk," kata Firda (21) mahasiswi perguruan tinggi negeri di Bandung.
Sementara itu di kawasan Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung yang akan menjadi pintu kedatangan para delegasi KAA yang akan mengikuti prosesi historical walk di kawasan Gedung Merdeka Bandung juga sudah dilakukan pengaturan arus lalu lintas.
TNI-AU sebagai penanggung jawab keamanan di kawasan Bandara Husein melakukan rekayasa arus lalu lintas, salah satunya dengan menutup akses jalan dari awah Jalan Pasteur ke jalur bandara.
Selain itu, seluruh jadwal penerbangan komersial dari dan ke Bandara Husein sejak Kamis siang dilakukan pembatalkan terkait dengan kesiapan jadwal penerbangan delegasi KAA. Sedangkan Jumat (24/4/2015) seluruh penerbangan komersial dibatalkan, dan baru buka kembali untuk penerbangan Jumat malam mulai pukul 22.00 WIB. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional