Suara.com - Qatar akan membangun 7 kawasan permukiman buruh yang bekerja untuk keperluan Piala Dunia 2022. Buruh itu terdiri dari buruh lokal dan migran.
Menteri Tenaga Kerja Urusan Sosial, Abdullah bin Saleh al-Khulaifi menjelaskan 7 kawasan itu untuk menampung lebih dari 258 ribu buruh. Dia menargetkan pembangunan itu selesai akhir 2016.
Khulaifi mengatakan kawasan permukiman buruh ini dibangun untuk memenuhi standar negara untuk mengadakan perhelatan besar. Qatar mengklaim akan memperlakukan buruh migran dengan layak. Nantinya di pemukiman itu akan disediakan fasilitas modern.
"Itu sudah cetak biru. Saya tahu orang-orang kami ingin memiliki akomodasi yang lebih baik untuk buruh mereka," jelas Khulaifi seperti dilansir Guardian, Rabu (6/5/2015).
Selain itu, Qatar juga akan membangun 400 rumah untuk tenaga kerja lokal. Angka ini lebih besar dari rencana sebelumnya yang hanya 200 unit rumah.
"Kami memiliki standar akomodasi tenaga kerja dan kami sedang memantau mereka. Tapi akan menghukum mereka yang melanggar aturan," kata dia.
Khulaifi mengklaim negaranya masih melakukan pembangunan sehingga membutuhkan banyak pekerja lokal dan migran. 'Kota buruh' yang akan dibangun itu juga akan dilengkapi dengan 55 pusat pembelanjaan, rumah sakit dan klinik. Dana yang diperlukan sebesar 825 juta dolar AS.
Perkampungan buruh kumuh
Qatar saat ini mempunyai salah satu perkampungan kumuh di kawasan industri Doha. Di sana kawasan kering dan berdebu. Banyak buruh yang hidup pas-pasan, bahkan putus asa.
Di antara ribuan buruh di Qatar adalah Hasan. Dia imigran dari Ghana dan bekerja sebagai sopir taksi di Accra. Rumahnya sempit. Dia tidak sendiri tinggal di rumah itu, ada 8 temannya ikut menumpang.
Hasan bekerja di Qatar karena ingin mendapatkan uang banyak. Namun dia ditipu agen tenaga kerjanya.
"Agen kami menipu kita. Dia mengatakan kita akan dibayar dalam dolar AS. Tapi kami datang ke sini dan kami menerima pembayaran dalam riyal," ceritanya.
Hassan memiliki seorang istri dan dua anak laki-laki di Ghana. Di Qatar, dia hanya menerima gaji USD 250 perbulan.
Langkah positif
Penerliti Hak Asasi Manusia, Nicholas McGeehan mengatakan langkah Qatar membangun perkampungan buruh layak adalah langkah maju.
Tag
Berita Terkait
-
Aktivis Buruh Bunuh Diri, FSPMI akan Demo Lanjutkan Perjuangan
-
Psikolog Coba Ungkap Motif Aktivis Buruh FSPMI Bunuh Diri di GBK
-
Ahok Tak Jadi Gugat Buruh yang Rusak Aset Pemerintah
-
Aktivis FSPMI Bakar Diri, Ahok Punya Strategi Bantu Ekonomi Buruh
-
Jadi Martir Perjuangan Buruh, Inikah Motif Sebastian Bakar Diri?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal