Suara.com - Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat menyatakan salah satu dari dua orang petugas pemadam yang cedera saat berusaha memadamkan kebakaran di daerah Senen, Jakarta, Sabtu (23/5/2015), mengalami patah tulang.
"Dari dua orang yang cedera satu mengalami patah tulang dan seorang lagi hanya memar," kata petugas Sudin Jakpus Giyanto ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu malam.
Adapun petugas yang menderita memar bernama Budi Winarto, sementara yang mengalami patah tulang adalah Totok Sutarno dan sedang dalam perawatan.
"Pak Totok minta dirawat oleh dukun patah. Beliau tidak mau dirawat di rumah sakit," tutur Giyanto.
Sementara untuk penyebab kebakaran yang mulai terjadi pada Sabtu (23/5) sore tersebut, Giyanto menyatakan masih dalam penyelidikan.
"Sampai saat ini belum diketahui penyebabnya," ujar dia.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di hunian padat di kawasan Jalan Pasar Senen Dalam 6, Kelurahan Senen, Jakarta Pusat. Api mulai melalap bangunan di sekitar pukul 16.40 WIB.
Menurut Wali Kota Jakpus Mangara Pardede, tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun ada dua petugas pemadam kebakaran yang terluka.
"Tidak ada korban jiwa. Namun ada dua orang petugas pemadam kebakaran yang terluka," ujar Mangara.
Pihak kelurahan menyebutkan akibat kebakaran yang menghanguskan 58 rumah ini, ada 336 orang dari 125 KK yang kehilangan tempat tinggal.
Adapun warga yang menjadi korban adalah yang tinggal di RT 8, RT 9, RT 12 dan RT 14.
Sudin Pemadam Kebakaran Jakpus mengerahkan 32 unit mobil pemadam ke pemukiman tersebut dan berhasil menjinakkan api sekitar pukul 20.00 WIB.
Sementara pantauan terakhir Antara hingga pukul 22.35 WIB, puluhan warga, yang didominasi oleh perempuan dan anak-anak, sudah menempati tenda di posko pengungsian yang disediakan oleh Pemkot Jakpus melalui Sudin Sosial.
Pihak pemkot juga sedang mendirikan satu tenda tambahan, yang membuat ada total tiga tenda berukuran 5 m x 10 m di tempat yang berlokasi di halaman Kantor Kelurahan Senen ini.
Adapun selain tenda, posko ini juga dilengkapi dengan layanan kesehatan, air bersih, makanan serta minuman. (Antara)
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Tragedi Terbakarnya Mobil Milik Bank BUMN yang Bawa Rp4,6 Miliar
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Kementerian UMKM Buka-bukaan Harga Satu Balpres Baju Thrifting
-
Pemerintah Mau Sulap Thrifting Pasar Senen dan Gedebage, 1.300 Merek Lokal Disiapkan
-
Kebakaran di Jatipulo Hanguskan 60 Rumah, Kabel Sutet Putus Biang Keroknya?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional