Suara.com - Militer Amerika Serikat (AS) secara tidak sengaja mengirim bakteri anthrax hidup ke laboratorium-laboratorium di sembilan negara bagian di AS dan sebuah pangkalan militer AS di Korea Selatan. Ini disebabkan kegagalan militer AS menonaktifkan bakteri-bakteri tersebut tahun lalu, demikian disampaikan pejabat AS, hari Rabu (27/5/2015).
Bakteri Anthrax yang semula dikirim dari sebuah laboratorium militer di Utah, sedianya dikirimkan dalam kondisi tidak aktif. Pengiriman bakteri anthrax dilakukan sebagai bagian dari program uji coba untuk mengidentifikasi ancaman biologis.
Pentagon mengatakan, belum ada laporan mengenai infeksi terhadap publik. Namun empat warga sipil AS dikabarkan telah menjalani prosedur pencegahan, seperti injeksi vaksin anthrax, antibiotik, atau keduanya.
Juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Jason McDonald mengatakan, keempatnya hanya menghadapi risiko minimal. Keempatnya diduga terpapar anthrax lewat udara.
"Meski sudah diperhatikan secara baik-baik, Departemen Pertahanan telah menghentikan pengiriman material ini dari lab, sembari menunggu selesainya penyelidikan," kata juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren.
"Seluruh sampel yang akan diselidiki akan dibawa ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) atau lab afiliasinya untuk diuji lebih lanjut," kata juru bicara CDC Kathy Harden. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi