Suara.com - Penyebab kematian mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori masih misteri. Polisi belum berhasil menguaknya.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan akan terus menyelidiki kasus Akseyna yang ditemukan tewas di Danau Universitas Indonesia, Depok, pada 28 Maret 2015.
"Hasilnya ada indikasi kematian yang tidak wajar," kata Krishna kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (28/5/2015).
Menurut Krishna, kecil kemungkinan Akseyna meninggal dengan cara bunuh diri. Tapi, dia juga belum berani bilang mahasiswa jurusan Biologi tersebut meninggal karena dibunuh.
"Kalau asumsi-asumsi seperti itu tidak bisa jadi pernyataan dulu, jadi tunggu penyelidikan," kata dia.
Indikasi Akseyna menjadi korban pembunuhan terlihat dari hasil autopsi RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, di beberapa bagian tubuh mahasiswa itu ditemukan lebam-lebam.
"Kalau matinya wajar kan wajahnya mulus, tapi ini ada luka lebam," katanya.
Polisi, kata dia, juga masih menyelidiki petunjuk tulisan tangan yang diduga merupakan surat wasiat lelaki berumur 18 tahun tersebut. Polisi membandingkannya dengan tulisan orang lain.
"Jadi dibuat pembanding untuk memastikannya," ujar dia.
Polisi akan melibatkan keterangan ahli untuk mengungkap kasus ini.
"Dia mati terlebih dahulu sebelum masuk ke air atau mati karena tenggelam itu harus ada hasil keterangan tim ahli," katanya.
Saat ini polisi masih memeriksa saksi. Salah satu saksi bernama Jibril. Keterangan Jibril dianggap berbeda-beda.
"Tapi semua tetap berjalan, keterangan dia juga akan dicocokkan dengan temuan-temuan di lapangan nantinya," kata dia.
Dari hasil autopsi, ditemukan air dan pasir di paru-paru Akseyna. Hal itu menunjukkan Akseyna masih bernafas saat berada di dalam air.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!