Suara.com - Sebuah media Malaysia mengungkap cerita mengejutkan mengenai perlakuan buruk yang diterima perempuan Muslim Rohingya yang ditahan di kamp korban perdagangan manusia dekat perbatasan Malaysia dan Thailand. Menurut pengakuan sejumlah warga yang selamat dari kamp tersebut, beberapa perempuan muda menjadi sasaran aksi pemerkosaan.
Kepada media nasional Malaysia, Bernama, salah seorang perempuan yang selamat dari kamp penampungan Nur Khaida Abdul Shukur menceritakan kejadian yang ia saksikan sendiri saat berada di kamp tersebut. Menurut Nur, setiap malam, ada saja perempuan muda yang diseret para penjaga ke hutan tempat kamp mereka berdiri di kawasan Padang Besar, Thailand.
"Setiap malam, dua atau tiga perempuan Rohingya yang masih muda dan cantik diseret dari sel-sel penahanan mereka oleh para penjaga ke lokasi yang tidak diketahui," kata Nur seperti dikutip Bernama.
"Mereka diperkosa secara bergiliran oleh para penjaga. Dua orang di kamp menjadi hamil setelah pemerkosaan itu," ujar Nur.
Suami Nur, Nurul Amin Nobi Hussein mengaku pernah menyaksikan peristiwa serupa di sebuah kamp lain yang berdiri di seberang perbatasan, yakni di wilayah Malaysia.
Nur, yang menceritakan kisahnya kepada Bernama di Kota Alor Setarm, mengaku masuk ke Malaysia secara ilegal setelah membayar sejumlah uang kepada para pelaku perdagangan manusia.
Menurut pengakuan Nur, terkadang, ada beberapa perempuan yang dibawa pergi oleh para penjaga dan dijadikan budak pemuas nafsu. Hal senada juga diungkap sang suami, Nurul.
"Kami mendengar teriakan dan tangisan para perempuan itu karena tempat pemerkosaan itu amat dekat dengan tempat kami, namun karena peristiwa itu terjadi saat malam, kami tidak bisa melihat apa yang terjadi," kata Nurul.
Sejauh ini, Kepolisian Thailand sudah menangkap sekitar 50 orang, termasuk sejumlah pejabat lokal yang diduga terlibat kasus perdagangan manusia. Sementara itu, polisi Malaysia juga telah menahan 12 personel kepolisian yang disinyalir terlibat dalam aktivitas di kamp penampungan di wilayah Malaysia. (Asia One)
Tag
Berita Terkait
-
Aceh Kembali Tampung Rohingya: Shelter Baru untuk 92 Imigran di Lhokseumawe
-
Diplomasi Bilateral Penting untuk Atasi Isu Rohingya
-
Penanganan Pengungsi Rohingya, BKSAP Dorong Solusi Regional
-
Malaysia Usir Dua Kapal Pengangkut 300 Migran Myanmar
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri