Suara.com - Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia kekurangan atlet ganda putri sebagai pelapis atau pengganti pasangan Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.
"Untuk saat ini saya memang harus bekerja keras lagi untuk bisa mendapatkan pasangan yang mendekati (kemampuan) Greysia/Nitya," kata Eng Hian di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Menurut pelatih yang akrab dipanggil Didi tersebut pemain-pemain muda ganda putri belum terlalu bisa diandalkan untuk menggantikan Nitya/Greysia.
Didi berpendapat untuk mencari dan menghasilkan atlet ganda putri sekelas Nitya/Greysia bukan hal yang mudah. Butuh beberapa tahun untuk mencapai tujuan tersebut, katanya.
"Tapi itu bukan pekerjaan seperti menggoreng telor. Mungkin saya butuh tiga sampai empat tahun lagi," kata Didi.
Didi mengatakan sedang mengupayakan agar PBSI membuat program untuk pelatih pelatnas bulu tangkis guna menghasilkan atlet-atlet berprestasi lainnya.
Ia khawatir apabila kondisi bulu tangkis Indonesia terus dibiarkan bakal berpengaruh buruk.
"Saya lagi minta PBSI bikin satu program yang mendukung porgram pelatih pelatnas. Kalau tidak, bulu tangkis Indonesia akan terus seperti ini, jadi hanya punya satu, satu, satu (andalan)," kata Didi.
Nitya/Greysia yang menjadi andalan terakhir Indonesia di final Indonesia Open 2015 gagal di final karena kalah melawan pasangan Cina, Tian Qing/Tan Jinhua dengan skor 21-11 21-10.
Hasil ini membuat Indonesia tanpa satu pun juara di Indonesia Open 2015.
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash