Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup Cina akan mengatur emisi yang dikeluarkan oleh kapal atau perahu beralasap. Ini dilakukan untuk menekan polusi asap di Cina akibat pembakaran batubara.
Keputusan upaya pembatasan itu dilakukan, Senin (8/6/2015) ini. Pemerintah Cina menghadapi tekanan dari rakyatnya agar Beijing menyatakan 'perang' terhadap polusi.
Departemen Lingkungan Hidup Cina mencari formula penyaringan kapal laut yang bisa beroperasi di Cina. Sebab sektor jasa pengiriman via laut mendominasi jalur pengiriman.
"Masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pengiriman (barang) menjadi lebih jelas," Xiong Yuehui, seorang pejabat Kementerian Lingkungan Hiduo. Kata dia Cina memiliki 172.600 kapal pada akhir 2013.
Dia memperkirakan bahwa sektor pengiriman menyumbang 8,4 persen dari emisi sulfur dioksida di Cina. Sementara ada 11,3 persen dari emisi oksida nitrogen pada tahun 2013.
Peraturan lingkungan untuk kapal akan diawasi secara global oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO). Tapi sementara IMO telah mengurangi polusi dengan kontrol emisi kapal dari Amerika dan Eropa.
Sebelumnya, Oktober lalu sebuah kelompok lingkungan AS mengatakan sektor pengiriman adalah sumber signifikan dari polusi udara di Cina. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim