Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengungkapkan 25 argumen untuk mendukung dana Program Pembinaan Daerah Pemilihan (P2DP). Salah satunya untuk mengisi kekosongan anggaran bagi daerah yang selama ini tidak tersentuh program APBN.
"Kedua, untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat yang tidak terakomodasi dalam program pemerintah," katanya di Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Dia mengatakan hal itu untuk melengkapi program "quick win" pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Keempat, menurut dia, untuk meningkatkan prosentase transfer uang ke daerah; dan kelima meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Lembaga DPR, sebagai Lembaga penyalur aspirasi masyarakat.
"Keenam meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada anggota DPR, sebagai wakil mereka yang dipilih pada saat pemilu," ujarnya.
Dia menjelaskan dana dapil itu bisa digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan anggaran, karena penyalurannya tetap melalui mekanisme pemerintah.
Kedelapan adalah untuk membangun kewibawaan DPR di mata rakyat; dan kesembilan merealisasikan janji-janji politik selama pemilu.
"Kesepuluh, untuk mengikis membesarnya 'floating mass' kontraproduktif terhadap konsolidasi demokrasi," katanya.
Menurut dia, argumen ke 11 adalah untuk mengurangi mafia anggaran di DPR, ke-12 Pendidikan politik bagi bangsa, dan membantu pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran.
Dia menjelaskan dana dapil bisa digunakan untuk memperkuat hubungan pusat dan daerah, dan ke-15 untuk mengurangi kekosongan perencanaan pada lokus dan fokus tertentu.
"Dana ini juga untuk menunjang azas keadilan antarkomisi di DPR, dengan cara mengurangi penumpukan sektor pada komisi tertentu," katanya.
Argumen ke-17, ujar politisi PKB itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada demokrasi, dan untuk memberikan harapan baru bagi masyarakat.
Dia menjelaskan argumen ke-19 untuk memberikan kontribusi terhadap penguatan struktur APBN, perubahan terhadap postur yang konvensional.
"Ke-20 untuk meningkatkan transparansi anggaran, karena dalam penyusunan programnya harus melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah secara terbuka," katanya.
Menurut dia, dana itu untuk mendekatkan anggota legislatif dengan konstituennya, dan menggerakkan energi bangsa dalam isu pembangunan, bukan isu-isu politik yang melelahkan.
Argumen ke-23 menurut dia untuk meningkatkan gerakan antikorupsi di kalangan legislatif karena P2DP diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini, menjelaskan argumen ke-24, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah, dalam hal memperbesar intervensi dana pemerintah kepada masyarakat di daerah. Dan yang terakhir menurut dia untuk mempercepat pemenuhan infrastruktur dasar di pedesaan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata