Suara.com - Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI, Verry Yonevil meminta, agar supir tembak DAS yang melakukan pemerkosaan terhadap penumpang bisa diganjar dengan hukuman maksimal.
"Harus dihukum seberat-beratnya," kat Verry di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).
Selain itu, Verry mengaku mendukung rencana Pemprov DKI soal penambahan armada bus TransJakarta dan pengoperasian busway selama 24 jam. Dengan itu, menurutnya bisa menimalisir persoalan terkait adanya pelecehan seks di angkutan umum yang kerap dialami kaum perempuan.
"Iya bisa, memang ditargetkan 24 jam kan bus Transjakarta. Kalau bus sudah memadai dan mencukupi pasti 24 jam untuk trayek-trayek yang membutuhkan 24 jam," katanya
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pemilik angkutan umum harus memiliki badan hukum yang bisa bertanggung jawab dalam semua operasional angkutan umum.
"Yang pertama untuk angkotnya harus dirubah dari pendekatan personal soal kepemilikannya menjadi pendekatan korporat atau perusahaan, supaya bisa bertanggung jawab," kata dia.
Menurut Sani, sapaan akrab Triwisaksana, seharusnya perusahaan yang menugaskan karyawan/i untuk lembur kerja bisa memberikan tunjungan. Terlebih, kata dia, memfasilitaskan pegawainya dengan mobil jemputan. Hal itu untuk menjamin keselamatan para pekerjanya.
"Karena sebenarnya angkot kan operasionalnya ngga sampai malem. Kalo ngga salah sampe jam 9 atau 10," kata Sani.
Sebelumnya diberitakan jika perempuan berjilbab berinisial NA diperkosa supir tembak DAS pada Sabtu (21/6/2015) dini hari, sepulang kerja. Polisi juga sudah membekuk DAS dan sudah menahan supir tembak tersewbut di Polres Jakarta Selatan.
Atas perbuatannya itu, DAS dikenakan pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD