Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan tengah menangani sembilan kasus mega korupsi. Budi mengklaim telah memperoleh data lengkap dari beberapa kasus.
"Belum ada yang saya naikkan penyidikan (sembilan kasus korupsi besar), tetapi pendalamannya sudah. Bahkan beberapa kasus datanya sudah lengkap," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Semua kasus besar nanti akan diekspos ke publik secara berbarengan.
"Hanya saya maunya nanti serentak saja (umumkan), kalau tidak serentak nanti teman-teman (media) nanya berkali-kali," ujarnya.
Dia menegaskan sembilan kasus mega korupsi akan segera dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke tahap penyidikan bila sudah ada hasil audit atas kerugian negara.
"Yang jelas sembilan kasus ini akan naik sidik (penyidikan) segera mungkin, dalam arti kata bagaimana hasil kebulatan kerugian negaranya. Kalau sudah ada langsung naik sidik," katanya.
Budi menjamin penanganan sembilan kasus korupsi tidak akan tumpang tindih dengan yang diakukan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Tidak, kami pasti koordinasikan dengan KPK," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional