Suara.com - Bapak dari dua orang kakak beradik Ruly dan Reni, yang menjadi penumpang Hercules C-130 nahas, mengatakan bahwa keberangkatan anaknya tidak membayar tiket sepeser pun.
"Kedua anak saya didaftarkan abangnya, Lettu Penerbang Andi Paulus Sihotang, melalui temannya yang bekerja di Lanud Pekanbaru," ungkap Sahala Sihotang, bapak korban, di Pekanbaru, Rabu (1/7/2015).
Menurut Sahala, sesuai prosedur untuk menggunakan layanan penerbangan Hercules milik TNI, keluarga yang memiliki saudara bertugas di TNI boleh menggunakan fasilitas tersebut. Syaratnya yang mendaftarkan harus yang bersangkutan.
"Harus ada rekomendasi dari keluarganya yang juga bertugas sebagai militer di situ, maka akan bisa mendapatkan fasilitas terbang gratis," ujarnya.
Hal inilah menurut Sahala yang sudah sering mereka lakukan. Keluarganya sudah kerap naik Hercules, terutama sejak anak mereka Andi bertugas di penerbangan.
"Jadi bukan kali ini saja kami naik Hercules. Anak saya Ruly sudah dua kali, walau adiknya Reni baru kali ini. Saya dan istri juga sudah sering," paparnya.
Menurut Sahala, selama ini mereka saat menggunakan Hercules nyaman-nyaman saja, tidak ada kendala, selain tidak perlu merogoh saku untuk membayar tiket. Cukup didaftarkan saja dalam manifest oleh keluarga yang bertugas di Lanud, maka mereka pun sudah bisa terbang.
"Tidak pakai tiket, cukup didaftar dalam manifest. Tidak bayar sedikit pun," katanya lagi.
Berbicara soal kecelakaan ini, sang bapak yang terlihat tegar ini pun mengaku bahwa abang korban, Andi, mengungkapkan penyesalan telah merekomendasikan adiknya menggunakan pesawat Hercules.
Andi menurutnya bahkan terpukul, karena gara-gara dia mereka harus kehilangan dua orang saudara sekaligus, dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan itu.
"Pak, gara-gara saya, kedua adik harus meninggal," ujar Sahala, menirukan ucapan anaknya.
Kedua bersaudara Ruly Sihotang (24) dan Reni Sihotang (17) yang beralamat di Jalan Gabus, RT03/RW07 Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, turut menumpang pesawat Hercules C-130 dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Mereka hendak ke Pontianak, untuk berlibur ke tempat abangnya yang bertugas di Lanud Pontianak. [Antara]
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO