Suara.com - PT. Kereta Api Indonesia membantah keluhan sebagian warga yang menyatakan lebih mengutamakan agen penjual tiket mudik daripada masyarakat yang langsung membeli tiket dari KAI.
"Kami tidak membuka semua penjualan tiket secara adil kepada masyarakat maupun ke agen penjual kembali tanpa ada pengutamaan kepada siapa pun," kata Senior Manager Corporate Communication PT KAI Daerah Operasional I Bambang S. Prayitno di Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Sebelumnya, sebagian warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan tiket kereta api melalui sistem pemesanan online karena laman resmi dari PT KAI selalu tidak dapat diakses pada saat tiket mulai dijual. Manajemen perusahaan sendiri pada saat itu beralasan bahwa banyaknya pengunjung website pada saat bersamaan telah menyebabkan server mati.
Setelah server normal kembali beberapa jam kemudian, tiket sudah habis terjual. Namun, di tengah situasi yang demikian, beberapa agen penjual tiket pihak ketiga, seperti PadiCiti, justru berani menawarkan tiket pre-order kepada masyarakat sebelum KAI menjualnya pada 90 hari sebelum tanggal keberangkatan.
PadiCiti dalam laman resminya menyatakan: "Tidak perlu antre dan begadang lagi! Mudik lebaran 2015 sudah tersedia melalui pre-order."
Sebagaimana diketahui, masyarakat umum yang hendak mendapatkan tiket mudik harus begadang hingga pukul 24.00 pada tanggal tertentu sekitar tiga bulan yang lalu untuk mendapatkan tiket.
Tersedianya tiket pre-order dari PadiCiti telah memunculkan dugaan bahwa agen tersebut telah mendapatkan jatah alokasi khusus dari KAI.
Dugaan itulah yang dibantah oleh Bambang.
"Agen boleh saja memasang penjualan tiket pre-order satu tahun sebelum hari keberangkatan. Akan tetapi, PT KAI hanya menjualnya 90 hari sebelumnya. Soal yang lain saya tidak tahu," kata dia.
Di sisi lain, Bambang juga mengaku tidak mengetahui pembedaan jalur bagi masyarakat dan agen penjual untuk mendapatkan tiket.
Dalam forum Kaskus berjudul "Misteri Tiket Mudik Kereta Api 2015" yang sempat menjadi perbincangan hangat pengguna internet, seorang yang mengaku agen penjual tiket ber-ID Kaskus (idlamadibanned) mengatakan bahwa dirinya mempunyai jalur khusus untuk mendapatkan tiket kereta api yang berbeda dari pembeli pada umumnya.
Jika pembeli umum harus mengunjungi https://tiket.kereta-api.co.id/, akses bagi agen penjual berada di https://agen.railticket.kereta-api.co.id.
Menurut (idlamadibanned), server bagi agen jauh lebih stabil daripada laman resmi PT KAI sehingga agen bisa dipastikan akan mendapatkan tiket tanpa mengalami masalah.
"Saya tidak mengetahui persoalan tersebut," kata Bambang saat dikonfirmasi mengenai pembedaan jalur pembelian tiket bagi agen dan bagi masyarakat umum.
Kepada masyarakat yang tidak mendapatkan tiket Lebaran, Bambang menyarankan untuk terus mengunjungi situs resmi KAI guna memeriksa ketersediaan tiket karena banyak pembeli yang membatalkan pesanannya.
Tag
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Sistem One Way Arus Balik Lebaran Resmi Ditutup, 74 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta
-
70 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta, Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Telah Dilewati
-
Antisipasi Macet Parah! Korlantas Polri Tambah Personel di Titik Rawan Arus Balik Lebaran 2025
-
Puncak Arus Balik Kereta Api 6 April 2025, PT KAI Imbau Ini untuk Pemudik
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU