Suara.com - Sehari menjelang hari raya Lebaran Jakarta tampak lebih sepi ketimbang hari-hari sebelumnya. Sejumlah ruas jalan protokol tampak lengang. Kemacetan yang menjadi menu wajib lalu lintas Ibu Kota tak lagi terlihat sejak Kamis pagi (16/7/2015).
Jalan MH Thamrin, salah satu jalur utama di Jakarta, sejak pagi sudah tampak longgar. Kendaraan yang melewatinya bisa melaju dengan cepat, tak seperti biasanya. Saking sepinya, beberapa pengemudi tampak menerobos lampu lalu lintas karena tidak ada kendaraan lain yang melintas serta polisi yang berjaga.
Demikian juga di Jalan Sudirman, yang lazimnya disemuti kendaraan sepanjang hari, tampak sepi dari kendaraan bermotor roda empat dan roda dua. Kondisi serupa juga dialami di jalan sekitar Tugu Monas yang dikelilingi kantor pemerintahan. Banyak kendaraan yang bebas melanggar rambu lalu lintas.
Jalan Medan Merdeka Selatan yang merupakan lokasi Kantor Gubernur DKI Jakarta juga lengang dan hanya sesekali dilalui kendaraan bermotor pribadi maupun umum.
Jalan KH Mas Mansyur yang merupakan lokasi Pasar Tanah Abang yang dalam beberapa hari dan sebelum Lebaran macet parah, sehari menjelang Lebaran juga mulai sepi karena banyak toko yang sudah tutup sekalipun masih ada pula beberapa toko pakaian yang buka.
"Sebenarnya mulai kemarin jumlah pembeli sudah berkurang banyak dari hari-hari biasanya. Hari ini jumlah pembeli yang datang lebih sepi lagi. Mungkin sudah banyak yang mudik," ucap Nardi, seorang pedagang pakaian.
Sepanjang Jalan KH Mas Mansyur yang selama ini dipenuhi pedagang kaki lima juga tampak tak banyak lagi, sehingga menjadikan kendaraan bisa lebih lancar melalui jalan tersebut.
Jalan Gatot Subroto juga terlihat lebih lancar ketimbang hari-hari sebelumnya. Jalan protokol yang biasanya juga seringkali terjadi kemecetan parah terutama di sekitar Jembatan Semanggi, kali ini kondisinya lancar sekalipun masih cukup banyak kendaraan yang melintas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu