Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menggelar sekolah bagi para calon kepala daerah yang merupakan kader-kader partainya sendiri. Ajang pendidikan yang digelar kali ini merupakan gelombang kedua, setelah gelombang pertama pada 28 Juni 2015 lalu meluluskan 137 peserta.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, sekolah partai ini bertujuan untuk mematangkan persiapan para calon kepala daerah yang hendak maju dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada akhir tahun 2015 ini.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sebuah upaya untuk mempersiapkan calon-calon kepala daerah, agar mereka yang dicalonkan PDIP memiliki persiapan matang dari aspek pemahaman terhadap pemerintahan yang berpihak sepenuhnya kepada kepentingan rakyat, pemerintahan yang menyelesaikan masalah rakyat secara gotong-royong," kata Hasto, di Wisma Kinasih, Jalan Tapos Raya Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015).
Hasto pun menambahkan bahwa sekolah calon kepala daerah ini juga bertujuan untuk menyiapkan para calon kepala daerah dalam menemukan strategi yang benar dalam memenangkan pemilu yang berbasis pada dukungan rakyat.
"Siapkan calon kepala daerah dari aspek strategi pemenang pemilu yang berbasis penggalangan kekuatan rakyat secara langsung," jelas Hasto, di ajang yang direncanakan berlangsung sepanjang 21-24 Juli 2015 ini.
Dikatakan Hasto lagi, demi mendukung program yang konkret tersebut, pihaknya pun menghadirkan yayasan seperti Trubus yang programnya diklaim sangat nyata dalam bidang pertanian rakyat. Hal tersebut juga sekaligus bertujuan untuk dapat membuktikan janji-janji program yang sudah disampaikan dalam kampanye.
"Kami hadirkan yayasan bina swadaya masyarakat, termasuk Trubus, yang menurut penilaian DPP partai mampu menjembatani program kerakyatan yang didasarkan kekuatan rakyat. Kami hadirkan calon kepala daerah, agar betul-betul memahami dalam strategi pemenangan didasarkan janji kampanye yang konkret, yang didasarkan untuk membawa kekuasan yang berorientasi upaya menciptakan kesejahteraan rakyat, peningkatan kesejahteraan," paparnya.
Diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri sudah meresmikan dibukanya sekolah calon kepala daerah bagi kader-kader partainya pada 28 Juni lalu. Pendidikan kilat selama beberapa hari ini dibentuk untuk memperkuat komitmen kerakyatan para calon kepala daerah dari PDIP. Megawati pun berharap, sekolah yang baru pertama kali muncul ini mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab kepala daerah di tengah para kadernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!