Suara.com - Koalisi untuk Reformasi Polri tampaknya sudah begitu gerah dengan sikap Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol Budi Waseso, yang dinilai bangga dengan kesuksesannya menyelesaikan kasus "ecek-ecek". Oleh karena itu, mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak hanya mencopot Budi Waseso, tetapi lebih dari itu mereformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Namun untuk mereformasi Polri, menurut Direktur Lingkar Masyarakat Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuty, sangat sulit mengharapkannya terjadi dari dalam Polri itu sendiri. Pasalnya menurutnya, sumber daya manusia (SDM) Polri saat ini dinilai minim kaum intelektualnya. Hal tersebut menurutnya berbeda dengan TNI yang relatif banyak kaum intelektualnya.
"Untuk mereformasi Polri dari dalam sangat sulit, harus direformasi dari luar. Itu karena orang intelektualnya kurang. Terbukti dari saat ini, tidak ada anggota Polri yang menulis opini. Berbeda dengan TNI yang intelektual atau orang pintarnya banyak," kata Ray, sambil membandingkan kedua instutusi tersebut, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2015).
Kekecewaan para aktivis antikorupsi semakin mendalam, ketika Kapolri Jenderal Badroodin Haiti tidak memberikan teguran dan malah mendukung upaya Budi Waseso. Tidak hanya itu, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri yang seharusnya mengawasi kinerja Kabareskrim, malah juga mendukung Budi Waseso yang dinilai sudah tepat langkahnya.
"Sungguh disayangkan juga bahwa Irwsaum juga memberikan dukungan kepada Buwas (Budi Waseso). Ppadahal Ombudsmen sebagai sebuah lembaga yang kalau dilihat kedudukannya di atas Polri, harus dipatuhi oleh Polri, malah dicuekin. Kemudian malah juga mensomasi Komisioner Komnas HAM," katanya.
Atas dasar itu, Ray meminta Presiden untuk segera membentuk tim tersendiri untuk mereformasi Polri, di mana di dalamnya harus dipimpin langsung oleh Presiden sendiri. Pasalnya menurutnya, Polri yang lahir dari rahim demokrasi tersebut sudah mulai mencerminkan rezim Orde Baru lagi dalam menjalankan penegakan hukumnya. Kabareskrim yang seharusnya menjadi pembantu Kapolri dalam rangka pengawasan, menurut Ray pula, malah turun langsung untuk menangani perkara secara langsung.
"Selain mendesak copot, Presiden (diminta) segera melakukan reformasi Polri, segera membentuk badan independen reformasi Polri untuk mendorong perbaikan. Kita tentu berharap, Jokowi bisa memimpin langsung. Jangan sampai harapan kita akan kebersihan Jokowi bisa memberantas korupsi, malah justru pada faktanya di era Jokowi menjadi era kegelapan pemberantasan korupsi," tutup Ray.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan