Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung langkah penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply untuk sekolah pada APBD tahun 2014 dengan meminta keterangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai saksi.
"Ya nggak apa apa (Pak Ahok diperiksa) biar cepatlah prosesnya. Semoga dengan kesaksian beliau itu menjadi semakin jelas dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Djarot berharap kasus UPS bisa menjadi pelajaran berharga bagi aparat pemerintah dan DPRD DKI Jakarta.
Sistem e-budgeting yang saat ini mulai digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan menjadi solusi atas tuntutan transparansi penggunaan APBD.
"Terutama bagi DKI eksekutif dan legislatif dalam proses penyusunan anggaran serta di dalam proses penganggarannya dan itulah pentingnya e-budgeting. Semua mata anggaran bisa terpantau bisa diusulkan tanpa ada anggaran siluman," kata Djarot.
Ketika diminta menanggapi penilaian Wakil DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) bahwa pimpinan Pemprov DKI Jakarta lalai mengawasi proses pengadaan UPS sehingga terjadi dugaan korupsi, Djarot bicara diplomatis.
"Kalau itu lihat proses (kalau bilang DKI lalai). Polisilah. Nggak ngertilah aku. Eksekutif, kan sudah ada yang tersangka, kan," ujar Djarot.
Dalam kasus UPS puluhan saksi telah diperiksa penyidik, baik dari swasta, pemerintah maupun anggota DPRD.
Penyidik Bareskrim Polri telah menetapkan dua tersangka dari pihak pemerintah yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman.
Alex merupakan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal adalah mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Tag
Berita Terkait
-
Tinjau PLTS PLN, Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau
-
Melestarikan Budaya Lewat Daur Ulang, Sampah Galon Plastik Disulap Menjadi Ondel-ondel
-
Keren! Petugas UPS Badan Air Buat Perahu Motor dari Botol Plastik Bekas
-
Hendak Curi Mesin UPS ATM di Koja, Seorang Pemuda Ditangkap Babinsa dan Warga
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana