Suara.com - Penemuan sebuah serpihan di Pulau Reunion di dekat Afrika tidak membuat keluarga korban Malaysian Airlines MH370 senang. Meski Malaysia menyatakan kemungkinan besar itu puing pesawat yang dinyatakan kecelakaan tahun lalu.
Salah satu keluarga korban MH370 di Cina mengatakan penemuan puing itu tidak penting. Mereka hanya ingin keluarganya yang menumpang pesawat itu ditemukan hidup atau mati. Bahkan jika sudah berbentuk mayat.
"Tanpa menemukan mayat, kita tidak akan percaya apa pun, bagian dari sayap pesawat tidak membuktikan apa-apa," Li Ping, keluarga korban MH370 dalam postingan di layanan pesan media sosial Cina, WeChat.
"Bukti, bukti! Pesawat puing-puing tidak mengatakan apa-apa, di mana mayat-mayatnya?" komentar keluarga Li dalam status itu.
Dari 239 penumpang Malaysia Airlines berjenis Boeing 777 itu, 153 orang di antaranya adalah warga Cina. Pesawat itu dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014.
Banyak kerabat telah kehilangan kepercayaan pada pemerintah atas upaya penyelidikan. Wang Le, seorang eksekutif perusahaan Internet yang ibunya naik pesawat itu mengatakan tidak bereaksi apapun.
"Saya tidak akan bereaksi karena tidak dikonfirmasi. Ada terlalu banyak update dan banyak yang tidak dapat diandalkan. Jadi saya pikir saya lebih suka menunggu," kata dia kepada NBCnews.
Sementara itu, Zhang Qian yang suaminya ikut dalam penerbangan MH370 mengaku tahu laporan itu. tapi dia tidak yakin.
"Kami masih belum bisa memastikan. Bagaimana bisa melakukan perjalanan sejauh itu? Mereka telah memberikan kami begitu banyak informasi yang bertentangan sejauh ini, bagaimana kita bisa percaya mereka sekarang?" kata Zhang kepada Reuters.
"Saya lebih suka pesawat tidak pernah ditemukan," tulis salah satu kerabatnya di media sosial.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei mengatakan jika Beijing telah melakukan kontak dengan negara-negara lain atas penemuan puing-puing di Pulau Reunion. (NBCnews)
Tag
Berita Terkait
-
Deretan Angka Jadi Kunci Misteri Serpihan Diduga dari MH370
-
Prancis: Serpihan di Pulau Reunion Belum Pasti Milik MH370
-
Serpihan di Pulau Reunion Hampir Pasti dari Boeing 777
-
Boeing: Puing Temuan di Pulau Reunion Mirip Dengan Bagian Pesawat
-
Selidiki Puing yang Diduga MH370, Malaysia Kirim Tim ke Reunion
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis