Suara.com - Harapan, badak jantan Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat, akan dibawa ke Indonesia pada akhir September 2015.
"Akhir September paling lambat diharapkan sudah dikirim ke Indonesia," kata Bambang Dahono Adji, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Bambang mengatakan pemerintah bersikeras untuk tetap memulangkan Harapan ke Tanah Air, seperti halnya yang dilakukan pada Andalas, saudara jantan Harapan yang dikembalikan ke Indonesia beberapa tahun lalu.
Menurut dia, diperkirakan Harapan akan mati jika tetap berada di Amerika Serikat lantaran ada dugaan satwa yang hampir punah itu terlalu banyak makan kadar besi di negeri Paman Sam.
"Harapan ini punya saudara betina bernama Suci, tapi sayangnya Suci sudah mati karena terlalu banyak makan makanan berkadar besi tinggi di sana. Makanya, kami ingin Harapn dipulangkan saja. Kalau pun mati juga akan lebih baik di Indonesia," katanya.
Bambang menambahkan setibanya di Tanah Air, satwa berusia sembilan tahun itu akan ditempatkan di Way Kambas, Bandar Lampung, untuk dianalisis penyakitnya serta diupayakan untuk bisa dikembangbiakkan.
"Badak ini di atas delapan tahun sudah bisa dikawinkan, jadi akan ada ahli yang nantinya akan mencoba mengembangbiakkannya," katanya.
Menurut dia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang ikut membantu program pelestarian spesies tersebut, menyatakan rekomendasi untuk menerbitkan izin impor satwa itu sudah keluar.
"Tinggal tunggu import permit-nya. Dan yang menggembirakan adalah kita tidak dibebani biaya pengiriman atau pun biaya perawatan Harapan selama di sana," katanya.
Badak Sumatera merupakan salah satu spesies yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.
Harapan sendiri merupakan satu-satunya badak Sumatera di Kebun Binatang Cincinnati setelah kematian Suci pada 2014.
Direktorat Jenderal KSDAE KLHK telah meminta bantuan tenaga ahli dari akademisi dan profesional untuk menganalisasi kondisi kesehatan Harapan.
Terlepas dari bagaimana pun kondisi kesehatan Harapan, pemerintah Indonesia menegaskam komitmen untuk tetap memulangkannya ke Tanah Air. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional