Suara.com -
Kepala Bidang Perluasan Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Douglas menilai, minat warga setempat terhadap program transmigrasi yang digalakkan pemerintah masih minim.
"Ketertarikan masyarakat Bekasi terhadap transmigrasi sangat rendah. Selain itu, warga takut tidak bisa produktif di tempat yang baru," katanya di Cikarang, Sabtu (22/8/2015).
Menurut Douglas, masyarakat setempat masih berpikir untuk menjadi transmigrasi harus bekerja dari nol lagi di tempat yang baru. "Dengan kata lain, pemikiran takut akan gagal jauh lebih mendominasi ketimbang pemikiran bisa sukses di daerah lain," jelasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun pada 2014, dari kuota yang telah ditetapkan pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat minimal 15 Kepala Keluarga (KK) untuk transmigrasi, tidak satu pun terpenuhi. "Semenara sampai Juli 2015, belum satu pun KK di Kabupaten Bekasi yang mendaftar menjadi transmigran," imbuh Douglas.
Pihaknya mengaku akan terus mencari warga yang bersedia mengikuti program pemerintah ini melalui berbagai kegiatan. "Kami rutin mengumumkan program ini melalui kegiatan kecamatan dan kelurahan, serta mendatangi langsung masyarakat di pelosok," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu