Suara.com - Pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto merasa dibohongi kepolisian Bali terkait penanganan kasus pembunuhan Angeline.
"Saya waktu diminta menjadi saksi ahli, saya bertemu penyidik maupun dengan bapak Kapolda Bali, beliau (berjanji) akan menetapkan segera bahwa ibu M (Margaret) sebagai pelaku utama," ujar Seto di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Tapi ternyata, kata Seto, kasus Angeline belum kelar-kelar, padahal sekarang sudah memasuki hari ke 100.
"Tapi pertanyaannya adalah sampai sekarang kenapa menguap (nggak ada perkembangannya) lagi. Ini betul-betul tantangan kita sebagai bangsa, kita sebagai negara yang punya undang-undang perlindungan anak," ujar Seto.
"Bangsa yang besar bangsa yang peduli terhadap perlindungan anak-anak, bangsa yang mencintai anak-anak, apakah kita jadi bangsa besar atau tidak dan ini juga bagian dari revolusi mental yang dicanangkan oleh pemerintah. Harus menyikat habis berbagai upaya-upaya untuk menyembunyikan siapa pelaku yang sebenarnya," Seto menambahkan.
Seto berharap dengan aksi doa dan dzikir 100 hari kematian Angeline hari ini di Jakarta dan Bali, bisa menggugah penegak hukum untuk menyelesaikan kasus pembunuhan.
"Kami akan bergantian datang ke Bali menanyakan kasus ini, khususnya menanyakan pada Kapolda Bali yang baru, dan menanyakan pada penegak hukum di sana. Jangan kita mundur dan putus sampai disini untuk menegakkan kebenaran," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO