Suara.com - Sebuah lembaga non pemerintah asal Amerika, menilai Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah dengan tingkat perdagangan manusia yang cukup tinggi.
"Kami sudah lama melakukan penelitian langsung ke Cianjur, sudah hampir dua tahun. Kami merasa perlu turun ke Cianjur, untuk terlibat dalam pencegahan terjadinya perdagangan manusia yang banyak menimpa warga Cianjur," kata Sandra Woworuntu, pendiri lembaga non pemerintah asal Amerika Yayasan Mentari di Cianjur, Jumat (4/9/2015).
Selama ini, ungkap dia, Mentari fokus terhadap persoalan Human Trafficking atau perdagangan manusia, di sejumlah wilayah di negeri ini. Dia menjelaskan, dua tahun penelitian yang dilakukan di wilayah Cisarua-Bogor dan Cipanas-Cianjur, pihaknya menyimpulkan wilayah tersebut rawan terjadinya perdagangan manusia karena terletak di jalur perlintasan Jakarta-Bogor-Bandung atau Jakarta-Sukabumi-Bandung dan sebaliknya.
Sehingga pihaknya merasa harus ikut serta mencegah terjadinya perdagangan manusia di wilayah tersebut dengan berbagai cara salah satunya melalui jalur pendidikan, dimana pihaknya menerjemahkan sebuah komik tentang perdagangan manusia yang akan dibagikan ke siswa-siswa di sekolah-sekolah dasar di Cianjur.
"4.000 eksemplar komik siap disebar, dimana isi di dalamnya menceritakan berbagai cara mencegah terjadinya perdagangan manusia yang bisa menimpa siapa saja. Kami merasa dengan cara membuat komik dan masuk ke sekolah-sekolah akan menjadi pembelajaran bagi anak-anak dan ditanamkan hingga mereka dewasa," katanya.
Selama ini ungkap dia, kasus perdagangan manusia yang banyak menimpa warga Cianjur dan warga lainnya di wilayah Indonesia, akibat beberapa faktor selain pendidikan yang tidak merata, kemiskinan menjadi penyebab kuat terjadinya human trafficking. Meskipun mengalami penurunan tambah dia, angka kejahatan terhadap anak dan perempuan di Cianjur meningkat.
"Untuk itu kami akan mencoba memberikan bantuan pada 10 keluarga sebagai percobaan, berupa ayam untuk diternakan. Enam bulan ke depan kami akan datang kembali apakah hal tersebut dapat menjadi ladang usaha bagi mereka," katanya.
Sementara Ketua Bidang Advokasi dan Penanganan Kasus P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar, merasa bangga dengan kedatangan ketua Yayasan Mentari itu. Bahkan pihaknya berharap ada kemajuan di bidang perlindungan perempuan dan anak di wilayah tersebut dan angka kasus perdagangan manusia di wilayah tersebut dapat dihilangkan.
"Kami dapat berbagi solusi untuk mengatasi terjadinya perdagangan manusia yang menimpa warga Cianjur. Kedatangan yayasan ini, dapat memberikan wawasan bagi kami dan warga Cianjur pada umumnya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!