Suara.com - Bendera Negara Palestina akan segera berkibar di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas menerima resolusi yang Palestina tawarkan.
Dari 193 negara anggota PBB yang mengikuti pemilihan suara, 119 di antaranya menerima resolusi tersebut.
Amerika Serikat dan Israel termasuk dalam delapan negara yang menolak resolusi yang menyatakan bahwa bendera dari negara pemantau nonanggota PBB, seperti Palestina, "harus dikibarkan di markas PBB di New York dan di kantor-kantor PBB bersama-sama dengan bendera-bendera negara anggota".
Sebagian besar dari 28 negara anggota Uni Eropa termasuk dalam 45 negara yang memilih abstain dalam pemungutan suara itu. Prancis, Swedia, Spanyol, Irlandia, Slovenia, Luksemburg, Belgia, Malta, dan Polandia adalah negara-negara Uni Eropa yang mendukung resolusi itu.
"Ini adalah sebuah langkah menuju pengakuan Palestina sebagai anggota penuh PBB," kata Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah, kepada wartawan di Paris, Prancis, Kamis (10/9/2015).
Selain Palestina, Vatikan adalah negara yang juga mendapat status negara pemantau nonanggota. Vatikan sendiri belum memutuskan untuk mengibarkan benderanya di markas PBB, bersanding dengan Palestina.
Palestina awalnya mengajukan rancangan resolusi itu sebagai sebuah upaya bersama dengan Vatikan, tetapi Tahta Suci mengatakan tidak akan ikut mensponsori resolusi itu dan meminta namanya dihapus dari rancangan tersebut.
Resolusi itu sendiri mengatakan bahwa bendera negara-negara pemantau nonanggota akan dikibarkan dalam 20 hari setelah rancangan itu disahkan. Para diplomat Palestina berharap bahwa benderanya akan dikibarkan di New York pada 30 September, ketika Presiden Mahmoud Abbas berpidato dalam pertemuan tahunan para kepala negara di Majelis Umum PBB.
Duta besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, mengecam Majelis Umum PBB karena menerima resolusi itu. Ia mengatakan bahwa jika menerima resolusi Palestina itu, maka "Majelis Umum juga bisa menerima resolusi yang menyatakan bahwa Bumi itu datar".
Sementara Duta Besar AS, Samantha Power, mengatakan pengibaran bendera Palestina di markas PBB tak akan membantu proses perdamaian negara itu dengan Israel.
Pada 2012 Majelis Umum sendiri telah secara de facto mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, meski urung mengakuinya sebagai anggota penuh PBB. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045