Suara.com - Direktur Pusat Kajian Pusat Anti Korupsi (PUKAT) UGM Zainal Arifin Mochtar menyarankan agar uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di Komisi III DPR menyertakan tim panel ahli agar lebih netral.
"Karena DPR dengan segala keterbatasan nggak bisa mendetail. Panel ahli lebih bisa mengali potensi sehingga lebih bisa berimbang," kata Zainal di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/9/2015).
Menurut Zainal, anggota DPR cenderung sudah memiliki calon-calon favorit dalam proses fit and proper test. Dia juga menyatakan kalau pertanyaan yang anggota DPR ajukan kerap tak sesuai bobotnya ke semua capim KPK.
"Kalau anda lihat fit and proper test kadang-kadang nggak ditanya banyak lalu dipuji-puji. Kalau yang nggak favorit, dihajar habis-habisan bahkan yang kepalanya botak pun ditanya kenapa botak," jelasnya.
Zainal menjelaskan, metode ini kerap digunakan di luar negeri. Dia menilai, panel tim ahlii layak untuk dipertimbangkan DPR.
"Kalau di negara lain, biasanya diundang profesor, ahli, aktivis dan praktisi. Silahkan cari orangnya yang punya kapasitas. Tapi, disitu digali. DPR nggak usah nanya,"tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh