Suara.com - Pemerintah Indonesia menaikan target penurunan emisi karbon pada 2030 sebesar 29 persen. Menurut pakar perubahan iklim ini bisa dilakukan dengan menyelesaikan satu persoalan saja.
Pakar Perubahan Iklim dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Rizaldi Boer mengatakan persoalan yang harus dibenahi adalah kebakaran hutan. Jika dalam waktu 3 tahun Indonesia bisa mencegah kebakaran hutan, maka emisi karbon akan turun sebanyak 40 persen.
Rizaldi menjelaskan saat ini total emisi global sebanyak 9,9 giga ton karbon pertahun. Sementara Indonesia emisi karbonnya rata-rata 1,2 giga ton pertahun.
"Ini bersumber dari semua sektor, mulai dari industri, kehutanan, dan lain-lain. Dari kehutanan ini hampir setengahnya atau 0,6 gigaton. Dari 0,6 giga ton itu, ada 0,2 gigaton dari kebakaran. Itu besar. Ini 2 kali emisi sektor pertanian," kata Prof Boer kepada suara.com dalam perbincangan di kantornya pertengahan pekan ini.
"Kalau emisi dari kebakaran itu bisa diturunkan ini luar biasa. Jadi kalau sekarang 0,2 saja, Itu artinya 40 persen karbon yang dihasilkan. Sementara target penurunan emisi kita 29 persen. Itu artinya tercapai dengan dengan membereskan kebakaran saja. Tapi itu nggak pernah beres-beres," lanjut Boer.
"Indonesia menjadi rangking kesepuluh yang terbanyak menghasilkan emisi karbon. Sementara kontribusi Asia memberikan emisi karbon hampir 50 persen dari emisi dunia. Cina yang pertama, lalu India, Indonesia, dan Jepang," jelas dia lagi.
Boer menjelaskan kabut asap akibat kebakaran di Sumatera dan Kalimantan merupakan kebakaran lahan terlantar. Seperti ilalang, semak belukar dan tumbuhan kering. Menurutnya bukan hutan yang terbakar. Dia memaparkan sampai saat ini ada 0,9 juta hutan di Indonesia yang mengalami deforestasi.
Deforestasi itu disebabkan penebangan liar. Sisanya menjadi lahan tak produktif. "Itu luas sekali sampai 20 juta hektar. lalu kenapa itu tidak dimanfaatkan? Jadi banyak persoalan menahun kita nggak terselaikan. Padahal pemerintah sudah tahu itu, tapi penyelesaiannya nggak pernah tuntas," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan