Suara.com - Sebuah kapal feri berpenumpang 47 orang anggota rombongan pemain kuda kumping dilaporkan terbalik di Sungai Mahakam, tepatnya di penyeberangan Desa Sebaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Minggu (27/9/2015).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Darmasnyah, dihubungi dari Samarinda Minggu sore, membenarkan terbaliknya kapal feri yang mengangkut rombongan pemain kuda lumping tersebut.
"Kapal feri KM Sely yang dinahkodai Abdul (42) tersebut, terbalik tadi pagi sekitar pukul 05.30 Wita di penyeberangan Desa Sebaya, Kecamatan Sebulu," ungkap Darmasnyah.
Selain mengangkut 47 orang, yang 10 orang diantaranya wanita, KM Sely juga juga memuat dua unit truk.
Sebanyak 46 orang berhasil selamat dari peristiwa itu, namun hingga kini satu penumpang atas nama Sardi (45), warga Handil Bhakti, Kecamatan Palaran, Samarinda, masih dalam pencarian.
"Sejauh ini, kami masih mendata jumlah penumpang secara pasti. Memang ada informasi, satu orang yang dilaporkan hilang, namun kami belum bisa memastikan. Tetapi, upaya penyisiran dan penyelaman tetap kami lakukan untuk mencari penumpang yang dilaporkan hilang tersebut," kata Darmansyah.
"Kapal feri dan dua truk yang sempat tenggelam tersebut saat ini sudah berhasil dievakuasi. Namun, pencarian terkait laporan adanya seorang penumpang hilang masih terus kami lakukan," tambahnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan rombongan pemain kuda lumping yang diangkut menggunakan dua truk itu hendak kembali ke Palaran setelah melakukan pementasan di Desa Sebulu Modern.
Diduga akibat kelebihan kapasitas karena para penumpang menumpuk di depan sebagai penyebab terbaliknya kapal feri itu di Sungai Mahakam.
"Kami belum tahu penyebabnya secara pasti, sebab saat ini maish berkonsentrasi mengevakuasi kapal dan truk serta mencari satu korban yang dilaporkan hilang," ungkap Darmansyah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO