Suara.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan seniman di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu malam, menggelar aksi solidaritas untuk aktivis antitambang Salim Kancil di dua tempat yang terpisah.
Aktivis PMII menggelar aksi di bundaran DPRD Jember dengan menyalakan lilin sebagai aksi keprihatinan terhadap Salim Kancil, sedangkan seniman bersama beberapa elemen masyarakat menggelar acara kesenian di alun-alun Kabupaten Jember.
"Nyala lilin ini sebagai bentuk simpati mahasiswa terhadap aktivis antitambang Salim Kancil dan Tosan. Mereka telah berjuang untuk melawan penambangan," kata koordinator aksi PMII Jember, Adil Saputra seperti dikutip Antara.
Ia berharap kasus Salim Kancil di Lumajang tidak terjadi di Kabupaten Jember karena terjadi hal serupa yakni warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong menolak penambangan pasir besi di kawasan pesisir selatan Jember tersebut.
"Mahasiswa dengan tegas menolak penambangan pasir besi di Paseban karena dapat merusak lingkungan dan membahayakan warga pesisir setempat terkait dengan ancaman bencana alam," paparnya.
PMII Jember juga mendesak aparat kepolisian benar-benar serius untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami oleh aktivis antitambang Lumajang itu dan memberikan hukuman mati kepada pelaku, termasuk aktor intelektual dalam kejadian tragedi berdarah di Kota Pisang itu.
Sementara itu, sejumlah seniman menggelar aksi teatrikal dan baca puisi untuk almarhum Salim Kancil yang telah berjuang untuk menyelamatkan lingkungan pesisir selatan Lumajang.
"Tidak hanya kawan-kawan seniman yang berkumpul di sini, sejumlah kawan pecinta alam dan berbagai elemen masyarakat juga ikut dalam aksi solidaritas aktivis antitambang Salim Kancil dan Tosan," tuturnya.
Selain itu, seniman Jember juga menggalang donasi untuk almarhum Salim Kancil dan dana itu akan diserahkan kepada keluarga korban untuk sedikit meringankan beban hidup keluarga aktivis antitambang di Desa Selok Awar-Awar itu.
Dua aktivis antitambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yakni Salim Kancil dan Tosan dianiaya oleh massa hingga menyebabkan korban Salim meninggal dunia dan Tosan mengalami luka parah, Sabtu (26/9/2015).
Kedua korban kekerasan itu dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak dan keduanya dianiaya di tempat terpisah oleh puluhan orang suruhan dengan cara yang tidak manusiawi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun