Pengacara Yusril Ihza Mahendra mendampingi penyelenggara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI, Yayasan Nusa Jaya Depok, Jawa Barat [suara.com/Nikolaus Tolen]
Pada tanggal 29 September 2015 beredar 243 nama perguruan tinggi yang dinonaktifkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Sebagian pengelola kampus protes setelah itu, di antaranya .
Apa tanggapan Kemenristek dan Dikti?
"Daftar 243 perguruan tinggi yang beredar tersebut bukanlah daftar resmi yang diumumkan oleh Kemenristek dan Dikti," kata Direktur Jenderal Kelembagaan Ristek dan Dikti Patdono Suwignjo di gedung Ditjen Ristek dan Dikti Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015).
Menurut lelaki yang akrab disapa Dono, 243 nama perguruan tinggi tersebut dikeluarkan anggota masyarakat. Dan datanya diperoleh dari pangkalan data Ristek dan Dikti.
"Jadi list 243 PT dibuat masyarakat dengan mengolah data di pangkalan data Kemenristek dan Dikti. Pangkalan data Dikti itu adalah publik domain," katanya.
Lebih lanjut, Dono menjelaskan Kemenristek dan Dikti sengaja tidak mengumumkan daftar perguruan tinggi yang dinonaktifkan karena seharusnya pengelola kampus sendiri yang aktif mencari tahu apakah kampusnya masih aktif atau tidak dengan melihat informasi Kemenristek dan Dikti. Selain itu, pemerintah tidak ingin pengelola kampus malu kalau namanya diumumkan ke publik.
Dono berharap pengelola kampus memperbaiki kekurangan tanpa harus diumumkan ke publik.
"Begini, sebenarnya jumlah tersebut sudah semakin sedikit, bila dibandingkan dengan tahun 2014 lalu yang jumlahnya 576 perguruan tinggi. Tahun lalu kita tidak umumkan, karena memberikan kesempatan kepada PT untuk memperbaiki, dan sekarang juga kita tidak umumin, namun ada masyarakat yang mengambil data dari pangkalan data Kemenristek dan Dikti," kata Dono.
Salah satu pengelola kampus yang protes adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI yang kampus pusatnya berada di Depok. Atas pengumuman tersebut, STIE GICI melalui kuasa hukumnya, Yusril Ihza Mahendra, mengajukan keberatan atas tindakan Kemenristek dan Dikti.
Apa tanggapan Kemenristek dan Dikti?
"Daftar 243 perguruan tinggi yang beredar tersebut bukanlah daftar resmi yang diumumkan oleh Kemenristek dan Dikti," kata Direktur Jenderal Kelembagaan Ristek dan Dikti Patdono Suwignjo di gedung Ditjen Ristek dan Dikti Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015).
Menurut lelaki yang akrab disapa Dono, 243 nama perguruan tinggi tersebut dikeluarkan anggota masyarakat. Dan datanya diperoleh dari pangkalan data Ristek dan Dikti.
"Jadi list 243 PT dibuat masyarakat dengan mengolah data di pangkalan data Kemenristek dan Dikti. Pangkalan data Dikti itu adalah publik domain," katanya.
Lebih lanjut, Dono menjelaskan Kemenristek dan Dikti sengaja tidak mengumumkan daftar perguruan tinggi yang dinonaktifkan karena seharusnya pengelola kampus sendiri yang aktif mencari tahu apakah kampusnya masih aktif atau tidak dengan melihat informasi Kemenristek dan Dikti. Selain itu, pemerintah tidak ingin pengelola kampus malu kalau namanya diumumkan ke publik.
Dono berharap pengelola kampus memperbaiki kekurangan tanpa harus diumumkan ke publik.
"Begini, sebenarnya jumlah tersebut sudah semakin sedikit, bila dibandingkan dengan tahun 2014 lalu yang jumlahnya 576 perguruan tinggi. Tahun lalu kita tidak umumkan, karena memberikan kesempatan kepada PT untuk memperbaiki, dan sekarang juga kita tidak umumin, namun ada masyarakat yang mengambil data dari pangkalan data Kemenristek dan Dikti," kata Dono.
Salah satu pengelola kampus yang protes adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI yang kampus pusatnya berada di Depok. Atas pengumuman tersebut, STIE GICI melalui kuasa hukumnya, Yusril Ihza Mahendra, mengajukan keberatan atas tindakan Kemenristek dan Dikti.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi
-
Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Deras di Kawasan Pesisir
-
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Kawasan Grogol Petamburan
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!