Suara.com - Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun, Rawamangun, Jakarta Timur, unjuk rasa di depan kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jalan Sudirman, Pintu I, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat ( 2/10/2015). Mereka menuntut pertanggungjawaban Dikti karena memasukkan kampus mereka ke dalam daftar kampus bodong dengan status non aktif di website Dikti.
"Kami minta klarifikasi kepada Dikti kenapa kampus kami terdaftar sebagai kampus bodong yang mengeluarkan ijazah palsu," ujar koordinator aksi Ahmad Zaky Latupono kepada Suara.com di lokasi.
Zaky menambahkan kampusnya yang berlokasi di Jalan Pemuda I, Kavling 97, telah menjalankan aktivitas perkuliahan sesuai dengan kaidah- kaidah dan aturan pendidikan yang berlaku.
"Jadi tidak ada hal yang dapat menutup izin kampus kami atau menonaktifkan," kata Zaky.
Selain itu, mereka meminta Direktorat Jenderal Dikti menglarifikasi bahwa kampus Ibnu Chaldun bukan kampus bodong.
Menurut Zaky kasus ijazah bodong terjadi karena ada makelar atau penjual ijazah yang mencatut nama Ibnu Chaldun. Makelar tersebut, kata Zaky, di antaranya bernama Iqbal Salim dan Alfian Amura yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya.
"Kami menuntut Dirjen Dikti mengaktifkan kembali status kampus Universitas Ibnu Chaldun," katanya.
Zaky dan rekan- rekannya menuntut Dirjen Dikti merealisasikan Surat Nomor: 8999/E.E2.3/KL/2014 tanggal 14 November 2014 supaya menutup segera kampus abal- abal yang mengatasnamakan Universitas Ibnu Chaldun di bawah Yayasan Pembina Universitas Ibnu Chaldun yang dibuat oleh Alfian Amura dan Iqbal Salim serta kawan-kawan.
"Ini sangat meresahkan dan merusak moral pendidikan Tanah Air dan mencemarkan nama baik kampus yang sudah berdiri sejak tahun 1956," katanya.
Ia menambahkan jika tak ada tindaklanjut dari Dikti, mahasiswa akan terus demonstrasi.
"Kami akan tuntut terus Dikti sampai tidak masalah lagi terkait kampus kami yang dinilai kampus bodong," katanya.
Menurut pengamatan Suara.com, mahasiswa berorasi di depan gedung. Selain berorasi, mereka juga mencoret- coret permukaan jalan di pintu gerbang kantor.
Sementara itu di dalam gedung, saat ini sedang berlangsung pertemuan antaran enam perwakilan mahasiswa Ibnu Chaldun dan Dikti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya