Suara.com - Penjabat Gubernur Jambi Irman mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan memantau langsung penanganan kebakaran hutan dalam kunjungannya ke Jambi yang dijadwalkan pada Kamis (8/10/2015).
Presiden rencananya akan berangkat dari Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB, namun jadwal kunjungan Kepala Negara itu tetap disesuaikan dengan kondisi cuaca di Jambi.
"Kunjungan itu akan terlaksanakan jika jarak pandang di Bandara Jambi bisa untuk mendaratkan pesawat Presiden. Namun kalau tidak memungkinkan maka pesawat Presiden mendarat di Padang, Sumatera Barat," kata Irman di Jambi, Rabu (7/10/2015)..
Dia menjelaskan, jika Presiden mendarat di Padang, maka Presiden terlebih dahulu mengunjungi Provinsi Riau, dari Riau barulah ke Jambi.
Tapi kalau mendarat di Jambi, maka Jambi menjadi tempat kunjungan pertama Presiden, kemudian bertolak ke Provinsi Riau dilanjutkan ke Sumatera Barat untuk menutup Tour de Singkarak.
Selama di Jambi, Presiden Jokowi juga direncanakan mengunjungi dan melihat penanganan penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang dirawat dirumah sakit daerah itu.
Lokasi kebakaran di Jambi yang bakal dikunjungi Jokowi yakni Desa Pematang Buluh Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sebab di desa tersebut saat ini sedang dikerjakan pembuatan dan pemanfaatan kanal blok untuk pemadaman kebakaran lahan dan hutan.
"Jika Presiden jadi datang ke Jambi untuk meninjau pemadaman Karhutla, lokasi ini menjadi salah satu opsi yang akan dilihat langsung oleh Presiden," kata Irman.
Irman mengungkapkan, kendala pembuatan kanal di lokasi lahan gambut itu agak lambat karena masih swadaya murni masyarakat setempat.
"Mudah-mudahan nanti, Bapak Presiden bersama pendampingnya seperti Kepala BNPB, Menteri PU, bisa memberikan dukungan, dan pembangunan kanal blok bisa kita percepat pelaksanaannya," katanya.
Ia menambahkan Jokowi sebelumnya sudah dua kali dijadwalkan mengunjungi Jambi untuk melihat penanganan Karhutla oleh Satgas. Namun dua kali jadwal itu batal karena pesawat Presiden tidak bisa mendarat di Bandara Jambi karena jarak pandang terbatas akibat tertutup kabut asap. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Diprotes Malaysia, Mahfud MD Pastikan Tidak Ada Kiriman Asap ke Negara Tetangga
-
Malaysia Tawarkan Bantuan Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
-
Kabut Asap Selimuti Kota Palembang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan