Suara.com - Sebuah informasi mengejutkan disampaikan seorang penyidik Ukraina yang ikut serta dalam penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Serpihan rudal BUK buatan Rusia ditemukan pada beberapa jenazah korban tragedi yang terjadi pada 17 Juli 2014 silam tersebut.
Vasyl Vovk, si penyidik, seperti dikutip Mirror mengatakan, rudal dan sistem peluncurnya merupakan buatan Rusia. Dengan demikian, imbuhnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pejabat seniornya harus mengetahui bahwa rudal tersebut dipakai pemberontak pro-Rusia untuk menembak jatuh sebuah pesawat.
"Para penyidik punya bukti bahwa (rudal) BUK tersebut dipakai oleh teroris dan bahwa perwira tinggi militer mengetahui rudal tersebut dibawa ke Ukraina pada bulan Juli dengan tujuan untuk menjatuhkan sebuah pesawat," kata Vasyl.
Vasyl mengklaim, serpihan rudal BUK ditemukan di jenazah korban. Serpihan tersebut sama dengan sampel dari rudal BUK yang dijadikan objek pengamatan mendalam oleh para penyidik.
Vasyl ikut serta menyelidiki kasus ini selama hampir setahun sampai pada 19 Juni 2015. Ia tergabung dalam Tim Penyidik Gabungan Internasional (JIT).
JIT mengkritik keputusan Vasyl untuk mengungkap pernyataan tersebut sebelum dikeluarkannya laporan resmi dari Badan Keselamatan Udara Belanda pada pekan depan. Pasalnya, JIT sendiri belum menuding Rusia sebagai biang keladi dari jatuhnya pesawat ini.
Seorang jenderal pada dinas intelijen Ukraina (SBU) mengatakan, mengerahkan sebuah senjata seperti BUK keluar dari Rusia dan menembakkannya tanpa instruksi dari pimpinan tinggi militer, merupakan hal yang tak masuk akal.
"Prajurit tidak bisa melepaskan tembakan begitu saja. Menteri Pertahanan Rusia tentunya tahu tentang hal itu," kata jenderal tersebut.
"Tak ada yang membantah bahwa pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh dengan rudal BUK dari sebuah sistem peluncur BUK yang dibawa dari wilayah Federasi Rusia," sambungnya.
Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh bersama 283 penumpang dan 15 krunya saat melintasi wilayah udara Ukraina yang dikuasai pemberontak pro-Rusia. Seluruh penumpang dan kru meninggal dunia, termasuk 12 penumpang asal Indonesia. (Mirror)
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI
-
Jumlah Penduduknya Kebanyakan, Gubernur Pramono Mekarkan Kapuk Jadi Tiga Kelurahan
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek