Suara.com - Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat sekurangnya 5.683 hektare hutan dan lahan di wilayah provinsi itu hangus terbakar selama berlangsungnya kemarau panjang.
"Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sulut selain disebabkan oleh faktor alam, karena fenomena El-Nino tapi juga akibat kesengajaan oknum yang membuka lahan dengan cara membakar," kata Kepala Dinas Kehutanan Suut Herry Rotinsulu di Manado, Rabu (14/10/2015).
Kawasan hutan dan lahan yang terbakar tersebut, kata dia, terdiri atas hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi seluas 3.616 hektare dan di luar kawasan hutan dan lahan perkebunan seluas 2.067 hektare.
"Telah dibentuk satuan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan hingga ke tingkat desa serta kelurahan. Satgas ini melibatkan unsur pemerintah, dinas terkait, TNI polri, organisasi massa, relawan serta organisasi terkait lainnya," kata Rotinsulu.
Pemerintah daerah dalam mengatasi kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sulut mencanangkan Gerakan Sumarsono Menanam (GSM) pada 10 November hari pahlawan mendatang.
Pencanangan GMS tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Sulut Soni Sumarsono pada rapat koordinasi terbatas pengendalian kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di Dinas Kehutanan Provinsi Sulut Selasa (13/10/2015).
"Urusan kehutanan menjadi salah satu sektor prioritas, karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan merupakan salah satu sumber potensi daerah," katanya.
Menurut Sumarsono, kekeringan dan kebakaran hutan yang belakangan ini terjadi menjadi isu aktual sehingga memerlukan respon dan penanganan pemerintah daerah secara tepat, efektif dan efisien.
"Dalam tataran implementasinya perlu dilakukan beberapa upaya, salah satunya melalui GSM.
Orang yang menanam akan disebut pahlawan sekaligus sebagai kader penggerak. Gerakan sulut menanam adalah gerakan rakyat, bukan gerakan pemerintah, karena fungsi pemerintah hanya membuat regulasi dan rakyat menjadi pelopor," jelasnya.(Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo