Suara.com - Jumlah titik panas atau "hotspot" di Sumatera Selatan masih tinggi dan terdeteksi paling banyak dibandingkan dengan beberapa provinsi terdekat di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
"Berdasarkan pemantauan melalui satelit satelit Terra-Aqua, di wilayah Sumatera Selatan terdeteksi 537 titik panas, sedangkan di Jambi 97 titik panas, Bangka Belitung 64 titik panas, Lampung 38 titik panas, dan Bengkulu tujuh titik panas," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama, di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan, jumlah titik panas yang terdeteksi di lima wilayah Provinsi Sumbagsel itu pada musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke musim hujan Oktober 2015 ini berfluktuasi, namun cenderung mengalami peningkatan.
"Titik panas di Sumsel dan beberapa provinsi tetangga lainnya itu akhir-akhir ini memicu terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga bencana kabut asap yang sedang ditanggulangi oleh tim gabungan belum bisa diatasi dengan baik," ujarnya.
Melihat jumlah titik panas terdeteksi cukup banyak di wilayah Sumbagsel, masyarakat yang berada di daerah tersebut diimbau meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan di sekitar lingkungan tempat tinggal dan aktivitas lainnya.
Dengan kewaspadaan yang tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal, diharapkan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan cepat secara bersama-sama sehingga tidak memperparah kabut asap yang telah mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat dalam dua bulan terakhir, kata Indra.
Sebelumnya, Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan Yulizar Dinoto mengatakan bahwa pihaknya saat ini berupaya meningkatkan kegiatan operasi darat dan udara untuk melakukan pemadaman terutama pada lahan gambut di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Akhir-akhir ini jumlah titik panas masih cukup banyak sehingga perlu dilakukan upaya meminimalkan dan menghilangkan "hotspot" itu serta memadamkan kebakaran hutan/lahan yang kini asapnya masih mengganggu berbagai aktivitas seperti penerbangan serta banyak masyarakat yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Tim Indonesia bersama beberapa negara yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana kabut asap Sumatera Selatan saat ini fokus memadamkan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Tim satgas gabungan saat ini fokus melakukan operasi pemadaman terutama melalui udara menggunakan helikopter dan pesawat milik BNPB dan beberapa negara sahabat seperti Singapura, Malaysia, dan Australia yang memiliki kemampuan melakukan pengeboman air "water bombing" dengan kapasitas 6.000-15.000 liter air pada lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang paling banyak terdapat titik panas," ujarnya. (Antara)
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran